Uncategorized

Kisah Lucu Sir Alex Ferguson saat Tiba-tiba Jadi Pemain MU: Umur 45 Tahun, Galak sampai Diusir Wasit

Manchester United – Sir Alex Ferguson (Bola.com/Adreanus Titus)

FIGUR4D Tak sedikit yang bertanya dalam hati, apakah Ruben Amorim mampu mengembalikan kejayaan Manchester United?

Ruben Amorim menambah panjang daftar pelatih yang mencoba peruntungan setelah menggantikan posisi Erik ten Hag yang dipecat beberapa waktu lalu.

Pelatih asal Portugal tersebut sempat membawa Manchester United naik ke posisi kesimbilan klasemen sementara Premier League 2024/2025 usai mengalahkan Everton empat gol tanpa balas di Old Trafford.

Namun, Setan Merah kembali melorot ke posisi ke-11 menyusul kekalahan 0-2 dari Arsenal pada laga terakhir di Emirates Stadium, Kamis (5/12/2024) dini hari WIB.

Kekalahan di pekan ke-14 ini membuat langkah Bruno Fernandes dkk. ke posisi puncak sekaligus menjaga peluang perebutan gelar semakin sulit.

Manchester United terakhir kali memenangkan kasta tertinggi Inggris pada musim 2012/2013 kala masih ditukangi pelatih legendaris mereka, Sir Alex Ferguson.

Bicara tentang pelatih yang satu ini memang seakan tak ada habisnya. Ferguson secara luas dianggap sebagai juru taktik terhebat dalam sejarah panjang Manchester United. Ia memenangkan 38 trofi selama 26 tahun masa jabatannya, dari 1986 hingga 2013.

Kenangan Ferguson saat Bermain

Foto Liga Inggris: Deretan Pemain Manchester United yang Bertengkar Hebat dengan Sir Alex Ferguson, Anak Kesayangan Kena Timpuk Sepatu
Salah satu aksi yang paling terkenal dari Sir Alex adalah hair-dryer treatment-nya. Saat melakukan itu, ia akan berteriak dengan keras di muka pemain yang ia marahi sehingga para pemain itu tidak berkutik. (Foto: AFP/Stringer)

Dari sekian kisahnya yang panjang, ada satu cerita yang mungkin tak banyak orang ketahui. Apa itu? Ternyata, selain sebagi pelatih, Ferguson pernah bermain untuk Red Devils.

Pada bulan November 1987, United melakukan perjalanan ke Karibia untuk dua pertandingan persahabatan.

Mereka menghadapi tim nasional Bermuda, pertandingan yang mereka menangkan dengan skor 4-1, dan tim Divisi Utama Bermuda Somerset Trojans.

United mengalami badai cedera dalam pertandingan pembuka mereka melawan Bermuda dan setelah bermain tanpa pemain inti melawan Somerset, Ferguson dan asistennya, Archie Knox, masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua.

Ferguson, yang saat itu berusia 45 tahun, hampir mencetak gol dengan sundulan. Sementara Knox, 40 tahun, mencetak gol melalui tendangan dari jarak jauh.

Cerita dari Lawan

Foto: Sosok-sosok Penting di Balik Kepulangan Cristiano Ronaldo ke Manchester United
Manajer legendaris Setan Merah, Sir Alex Ferguson disebut-sebut telah menelpon Ronaldo pada Jumat pagi terkait kansnya pulang ke klub lamanya, Manchester United. Ferguson juga memerintahkan manajmen MU untuk mendatangkan sang bintang tersebut. (Foto: AFP/Odd Andersen)

Beberapa tahun berselang, tepatnya pada 2013, mantan kiper Somerset Trojans dan Bermuda, Llewellyn Simmons mengisahkan kembali saat ia berhadapan dengan Ferguson.

“Itu lucu karena saat itu ia berusia 40-an dan kami menggodanya tentang betapa mudahnya kami bisa mengalahkan pria tua ini,” katanya.

Seorang penggemar Bermuda juga membeberkan kisah tentang satu-satunya penampilan Ferguson untuk United.

“Yang paling menonjol, dua pertandingan persahabatan yang dimainkan United di Bermuda pada tahun 1987 merupakan bagian dari kesepakatan bagi United untuk merekrut pemain sepak bola bintang kami, Shaun Goater,” tulisnya.

“Goater akhirnya akan dilepas oleh Fergie setelah meminta kenaikan gaji. Goater akhirnya mendarat di City dan membawa mereka kembali ke divisi pertama, di mana ia akan membalas dendamnya terhadap klub masa mudanya pada tahun 2002.”

“Ketika Fergie masuk, bangku cadangan Trojans mengejeknya tanpa henti karena lambannya.”

“Malam itu seorang teman Skotlandia penggemar Dunfermline terlibat pertengkaran sengit dengan Fergie di sebuah pesta koktail, setelah sang manajer mengeluh tentang betapa kotornya para pemain sepak bola hari ini. Teman Skotlandia saya itu segera mengungkit siku yang biasa dilempar Fergie saat bermain untuk Falkirk.”

Kata Ferguson

Foto Liga Inggris: Deretan Pemain Manchester United yang Bertengkar Hebat dengan Sir Alex Ferguson, Anak Kesayangan Kena Timpuk Sepatu
Ruud van Nistelrooy pernah menyebut Sir Alex Ferguson pelatih yang sombong dan keras kepala saat dirinya berseteru dengan Fergie. Ferguson kesal pada sang penyerang saat Manchester United gagal menang di final Piala Liga Inggris 2006 atas Wigan. (Foto: AFP/John D McHugh)

Lantas, apa kata Ferguson? Dalam otobiografinya, pelatih ber-KTP Skotlandia itu menjelaskan mengapa ia memutuskan untuk menggantikan dirinya sendiri saat tur Karibia bersama St Mirren.

“Tidak semua hal tentang tur itu positif,” ia memulai. “Di Guyana saya punya pengalaman yang menggambarkan frustrasi yang dapat menimpa seorang manajer yang baru saja berhenti bermain untuk mencari nafkah.”

“Selama pertandingan, Davie Provan dan saya akan menanggalkan pakaian sebagai pemain pengganti dan kami bersenang-senang di Barbados dan Trinidad. Hal itu tidak sepenuhnya terjadi di Guyana, di mana tim nasional dilatih oleh orang Skotlandia yang disenangi, John McSeveney, yang membawa mereka untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia.”

“Sejak awal pertandingan dengan mereka, saya mengeluh kepada wasit tentang kekejaman yang dilakukan bek tengah mereka terhadap penyerang tengah muda kami, Robert Torrance. Babak pertama berakhir tanpa ada tanda-tanda peningkatan perlindungan dan saat Torrance muda dijatuhkan lagi, saya berkata kepada Davie Provan, ‘Cukup. Saya akan terus maju. Bajingan besar itu mengambil kebebasan”.

“Davie mencoba menghalangi saya, tetapi saya malah bersemangat. Dalam perebutan umpan silang pertama, saya membalas dendam kepada bek tengah, yang teriakannya membuat wasit menunjuk saya dengan nada mengancam. Konfrontasi menjadi sengit hingga saya berhasil menghajar penyerang Torrance dengan sempurna,” katanya.

“Saat ia berguling-guling seperti orang sekarat, wasit mengusir saya. Di akhir pertandingan, saya menyampaikan peringatan kepada para pemain saya, sambil menunjuk ke orang yang berbeda setiap kali kata-kata keluar: ‘Jangan pernah biarkan siapa pun tahu tentang pengusiran ini. Apakah kalian mengerti?’ Mereka tidak pernah menceritakan kejadian itu.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *