Uncategorized

Ular Berkembang Biak dengan Cara Apa? Simak Penjelasannya

ilustrasi ular

HOBIQQ LOUNGE
Ular adalah jenis reptil yang berkembang biak dengan dua cara. Ular berkembang biak dengan cara ovipar (bertelur) dan ovovivipar (bertelur dan melahirkan). Mayoritas spesies ular berkembang biak dengan cara ovipar.

Sementara itu, sebagian kecil spesies ular berkembang biak dengan cara ovovivipar. Contoh spesies ular yang berkembang biak dengan cara ovovivipar adalah anakonda. Ular yang berkembang biak dengan cara ovovivipar sering di anggap hewan vivipar karena terlihat seperti melahirkan. Masa bertelur dalam tubuh induk hewan ovovivipar sama S1tus HobiQQ tergac0r seperti pertumbuhan embrio pada hewan-hewan vivipar (beranak). Masa perkembangan embrio hewan ovovivipar tergantung pada kondisi lingkungan yang ada di dalam tubuh induknya.

Ular Berkembang Biak dengan Cara Ovipar dan Ovovivipar

Mayoritas spesies ular berkembang biak dengan cara ovipar atau bertelur. Mereka ular berkembang biak dengan cara bertelur dengan meletakkannya di tempat yang cocok untuk menetas. Pada perkembangbiakan ovipar seperti ular, pembuahan terjadi secara internal dan perkembangan terjadi secara eksternal.

Ular Berkembang Biak dengan Cara Ovipar

Universitas Cokroaminoto Palopo menjelaskan ular berkembang biak dengan cara ovipar yang artinya embrio hewan ini berkembang di dalam telur dengan memanfaatkan cadangan makanan yang ada di dalam telur. Sementara itu, telur berada di luar tubuh induknya. Agar menetas, telur biasanya di erami oleh induk ular.

Kata “ovipar” berasal dari kata Latin yang menggabungkan ovum, atau “telur” dengan parere yang berarti “untuk melahirkan.”

Dalam buku berjudul Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 6 Sekolah Dasar oleh Tim Sains Quadra, proses pembuahan ular dengan ovipar ada dua macam, yaitu pembuahan internal dan eksternal. Pembuahan internal adalah pembuahan yang terjadi dalam tubuh induk betina dan pembuahan eksternal terjadi di luar tubuh induk betina.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan hal yang sama tentang ular berkembang biak dengan cara ovipar atau bertelur. Ovipar adalah reproduksi yang mengakibatkan telur yang di keluarkan berkembang dan menetas di luar badan induknya.

Meski mayoritas spesies ular berkembang biak dengan cara ovipar, sebagian kecil spesies ular berkembang biak dengan ovovivipar (bertelur dan beranak) seperti ular anakonda. Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, hewan yang berkembang biak dengan ovovivipar sering dikira hewan vivipar karena terlihat melahirkan anak.

Ular Berkembang Biak dengan Cara Ovovivipar

Perkembangan embrio hewan ovovivipar sebagaimana ular berkembang

SITUS POKER DAN SLOT
PAPAN ATAS

biak dengan cara ovovivipar, sejatinya berlangsung di dalam tubuh. Ovovivipar adalah hewan yang menghasilkan telur dan menyimpannya di dalam tubuh induknya sampai janin berkembang sempurna dan siap menetas.

Dalam buku berjudul SERI SUPER IPA Jilid 6, di jelaskan masa bertelur dalam tubuh induk hewan ovovivipar sama seperti pertumbuhan embrio pada hewan-hewan vivipar (beranak). Masa perkembangan embrio hewan ovovivipar tergantung pada kondisi lingkungan yang ada di dalam tubuh induknya.

Sementara itu, waktu yang di butuhkan oleh individu baru tersebut tergantung pada kondisi lingkungan yang ada di luar, karena telur pada

Daur Hidup dan Jenis-Jenis Ular yang Umum

Ular berkembang biak dengan cara ovipar dan ovovivipar. Daur hidup ular yang pertama, mereka akan melakukan perkawinan di musim kawin. Ular jantan akan menyalurkan sperma ke saluran ovum ular bentina.

 lansir dari berbagai sumber, ular selanjutnya akan menghasilkan telur dan akan di keluarkan kurang lebih sembilan minggu. Pada proses menunggu telur di keluarkan dari tubuh, betina akan menyiapkan sarang akan telur ular bisa menetas dengan sempurna dengan mengeraminya.

Daur hidup ular selanjutnya, bayi ular akan menetas pada waktu 45 sampai 80 hari. Mereka bayi ular bisa bertahan paling tidak dua minggu tanpa makanan dari induknya. Berikutnya, bayi ular akan terus tumbuh dan berkembang menjadi dewasa yang membutuhkan waktu paling tidak dua sampai empat tahun sesuai jenisnya.

1. Ular Tanah

U lar ini kerap di temukan di tanah dan bahkan penampilannya bisa mengecoh siapa pun yang melihatnya. Ular tanah paling sering di temukan di hutan dataran rendah, lereng bukit dan daerah budidaya.

Kepala ular tanah besar, lebar, pipih, berbentuk segitiga dengan moncong yang runcing dan agak terbalik dan sangat berbeda dari lehernya. Ular tanah memiliki punggung berwarna cokelat agak kemerahan atau kemerah-jambuan.

2. Ular Weling

Di Indonesia ular ini menyebar di wilayah Sumatra, Jawa, Bali dan Sulawesi. Weling hidup di hutan-hutan dataran rendah yang lembab atau kering, hutan pegunungan, hutan mangrove, semak belukar, perkebunan, lahan pertanian, dan di sekitar permukiman.

Ular Weling termasuk salah satu ular mematikan di dunia. Ular ini punya tubuh ramping. Ukuran panjang biasanya hanya sampai sekitar 100 cm, dengan panjang maksimal berkisar 155 cm. Sisi dorsal (punggung) berbelang hitam dan putih, terdapat sekitar 30-an belang hitam dari kepala hingga ke ekor.

3. Ular Welang

Pada ular welang, belang hitamnya utuh berupa cincin dari punggung hingga ke perut. Sedangkan pada ular weling belang hitamnya hanya sekadar selang-seling warna di bagian punggung.

Ular welang menghuni wilayah-wilayah perbatasan antara hutan-hutan dataran rendah yang lembap dengan yang lebih kering, hutan-hutan pegunungan, semak belukar, rawa-rawa, daerah pertanian, perkebunan dan persawahan.

4. Ular Picung

Ular picung adalah sejenis ular rumput yang tersebar di Asia Selatan dan Tenggara. Panjang tubuh ular picung mencapai 1.3 meter dengan kepala berwarna kehijauan atau hijau zaitun danleher kemerahan. Tubuh bagian atas berwarna kecokelatan atau cokelat zaitun dan di hiasi pola menyerupai papan catur di bagian atas punggungnya.

Ul ar picung menghuni daerah lembab atau sekitar sumber air seperti sungai, rawa-rawa, dan kolam. Ular ini juga sering di tmukan di persawahan atau perkebunan. Ular ini merupakan jenis ular yang jarang menggigit jika tidak di usik. Namun, merupakan spesies ular yang memiliki bisa mematikan.

5. Ular Cabe

Di Indonesia, ular ini menyebar di daerah Sumatra, Kepulauan Mentawai, Jawa, dan Kalimantan. U l ar cabe terutama hidup di hutan primer dan sekunder, namun sering pula di dapati di kebun-kebun dan pekarangan rumah.

U lar cabe memiliki perilaku khas bila merasa terganggu, yakni memipihkan tubuhnya dan menjungkitkan ekornya sehingga bagian yang berwarna merah terlihat jelas. Ular cabe memiliki bisa yang sangat kuat dari golongan neurotoksin. Telah Hadir I NI DI HOBIQQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *