hobiqq lounge – Pasar gelap memang menjadi tempat yang ngeri-ngeri sedap buat dibicarakan. Ya, pasalnya di sana ditemui barang-barang yang lumayan langka bahkan ada pula yang ilegal untuk dijualbelikan di tempat biasa. Oleh sebab itu tidak sembarangan barang bisa masuk di sana karena ketatnya inspeksi dan pengaruh dari para kartel. Dari banyaknya jenis barang di pasar gelap, siapa sangka kalau kunyit ternyata masuk dalam salah satunya. Rempah satu ini ternyata cukup laris bahkan harganya dikatakan setara dengan emas. Kenapa laris ya? Apakah ada hubungannya dengan sesuatu yang penting? Simak ulasan menariknya berikut.
Kunyit bisa ditukar dengan emas di Sri Lanka
Mungkin bukan hal yang aneh bagi kita melihat kunyit, pasalnya bumbu yang satu ini jadi hal yang wajib ada di dapur orang Indonesia. Pun demikian dengan di Sri Langka, ternyata negara satu ini adalah pengkonsumsi kunyit paling banyak di dunia. Namun beberapa waktu yang lalu, harga Kunyit di sana melonjak sangat drastis. Biasanya hanya dijual dengan harga setara Rp26 Ribu rupiah (250 Rupee Sri Lanka), namun beberapa bulan yang lalu sampai harga Rp380 ribu per kilogramnya. Alhasil di beberapa pasar gelap, kunyit sebanyak seratus kilogram bahkan ditukar dengan emas seberat satu kilogram. Waduh, gila bener bukan?
Kenaikan terjadi lantaran adanya COVID-19
Usut punya usut, salah satu hal yang melatarbelakangi kenaikan harga rempa ini tidak lain dan tidak bukan adalah pandemi COVID-19. Ya, khasiat kunyit sebagai penambah imun badan memang sudah tidak diragukan lagi. Lantaran pandemi menyerang, banyak orang di Sri Lanka panik dan membuat konsumsi kunyit jadi meningkat bahkan mengakibatkan kelangkaan. Apalagi mengingat adanya 6 pasien pertama di Sri Lanka membuat peningkatan konsumsinya terus melonjak drastis. Konsumsi resmi kunyit di negara ini adalah sebesar 7500 ton, namun budidaya dalam negeri hanya sebesar 2000 ton sehingga untuk menutup kekurangannya pemerintah hanya mengandalkan impor.agen bandarq indonesia
Banyak kasus penggelapan yang akhirnya diberantas
Seperti yang diketahui, adanya kekurangan kunyit ini akhirnya membuat beberapa orang memilih pasar gelap sebagai salah satu jalan mendapatkannya. Pemerintah Sri Lanka telah menyita total sebesar 7 ton kunyit hasil selundupan di daerah pesisir pantai hingga bulan Agustus. Di negara tetangga, India juga menyita kurang lebih 4600-an kg kunyit dalam dua bulan terakhir. Penyelundupan dilakukan dengan memasukkan rempah itu pada kepal nelayan, dan tentu tujuan dari penggelapan ini adalah Sri Lanka. Umumnya kartel-kartel ini menyelundupkan barang berharga seperti emas atau ganja, tetapi ini jadi kasus yang pertama kali.
Di Indonesia juga sempat terjadi pelonjakan harga
Sejatinya di negeri kita ini hal serupa juga pernah terjadi namun tidak separah yang ada di Sri Lanka sana. Sejak awal pandemi Corona berlangsung harga rempa semisal Jahe meningkat beberapa kali lipat dari biasanya. Jahe sempat menyentuh harga Rp90 ribu per kilogramnya, padahal harga normalnya hanya Rp30 ribu per kilogramnya. Pelonjakan ini tentunya karena kewaspadaan masyarakat pada COVID sehingga saling berlomba-lomba meningkatkan sistem imun tubuh. Hingga akhirnya sekitar pertengahan tahun harga kembali stabil dan rempah seperti jahe dan kunyit bukan lagi menjadi sebuah komoditi yang langka.
Kalau mengintip keadaan kunyit seharusnya kita lebih bersyukur. Pasalnya kenaikan harga yang terjadi tidaklah sejauh yang ada di sana. Dan lagi, budidaya jahe dan di Indonesia lumayan bagus sehingga jikalau terjadi kelangkaan maka akan cepat untuk ditambal.AGEN POKER