Makanan yang Dapat Perlambat Metabolisme
BERITA KESEHATAN

Makanan yang Dapat Perlambat Metabolisme

HobiQQ Lounge –5 Makanan yang Dapat Perlambat Metabolisme, Batasi Konsumsinya.

Metabolisme adalah proses biokimia alami di mana tubuh mengubah makanan dan minuman menjadi energi. Metabolisme juga merupakan faktor kunci dalam program penurunan berat badan. Semakin efisien tubuh dalam membakar kalori dan mengubahnya menjadi energi, semakin kecil kemungkinan kamu akan mengalami kenaikan berat badan.

Sebaliknya, ketika kemampuan metabolisme tidak bekerja secara efektif, tubuh tidak dapat menghancurkan lemak dalam jumlah optimal. Dan salah satu alasan terjadinya penurunan metabolisme adalah konsumsi makanan yang merusak metabolisme.

Inilah beberapa makanan yang dapat memperlambat metabolisme tubuh.

5 Makanan yang Dapat Perlambat Metabolisme, Batasi Konsumsinya.

1. Tepung putih

Tepung putih adalah gandum olahan yang semua atribut biji-bijian terbaik, seperti serat dan antioksidannya telah dihilangkan. Akibatnya, tepung putih menjadi bahan makanan dengan rasa dan tekstur yang lebih baik daripada gandum utuh, tetapi memiliki kualitas nutrisi yang rendah. Parahnya lagi, dilansir dari laman Prevention, karena tepung putih hanya memiliki sedikit serat atau bahkan tanpa serat, ini menyebabkan konsumsi tepung putih memperlambat pencernaan karena tubuh memecah tepung putih lebih cepat daripada gandum.

Karena tepung putih mudah dicerna, artinya tubuh tidak perlu membakar kalori ekstra untuk memecahnya dan membuat metabolisme beroperasi pada tingkat yang lebih lambat. Sebaliknya, makanan yang kaya serat seperti roti gandum meningkatkan metabolisme karena kerja ekstra yang diperlukan untuk memecah serat yang tidak bisa dicerna.

2. Sirup jagung tinggi fruktosa

Konsumsi sirup jagung tinggi fruktosa dapat menyebabkan sindrom metabolik, yang merupakan faktor risiko terjadinya diabetes, penyakit jantung, dan stroke. Pemanis ini biasa ditemukan di berbagai makanan olahan dan minuman ringan. Konsumsi fruktosa dalam jumlah yang sama dengan jenis gula lain memiliki efek yang lebih merusak metabolisme.

Sebuah studi di American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa sirup jagung tinggi fruktosa dapat menyebabkan obesitas karena efek negatifnya pada metabolisme.

3. Alkohol

Konsumsi terlalu banyak alkohol bisa berdampak besar terhadap tingkat metabolisme tubuh. Menurut laman Eat This Not That, penelitian telah menunjukkan bahwa minum alkohol dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam membakar lemak hingga 73 persen.

Saat alkohol diminum pada tingkat yang berlebihan, ini akan menyebabkan pembentukan asetaldehida, yang merupakan zat beracun bagi tubuh. Akibatnya, bukannya meningkatkan metabolisme untuk membakar asupan kalori, tubuh justru harus bekerja ekstra untuk mendetoksifikasi bahan kimia ini.

4. Gorengan

Gorengan biasanya digoreng dengan minyak terhidrogenasi parsial atau lemak trans, yang dapat mengacaukan metabolisme bahkan hingga terhenti total. Para peneliti di Wake Forest University menemukan bahwa hewan-hewan yang diberi diet tinggi lemak trans mengalami lebih banyak kenaikan berat badan daripada hewan yang mengonsumsi makanan yang penuh lemak tak jenuh tunggal.

Ditambah, penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition juga menemukan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi makanan yang digoreng dengan peningkatan risiko obesitas dan kenaikan berat badan pada orang dewasa.

5. Minyak kedelai

Minyak kedelai mengandung kalori dan asam lemak omega-6 yang tinggi, yang dapat meningkatkan peradangan dan berkontribusi terhadap kenaikan berat badan. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature mencatat bahwa peningkatan minyak kedelai dalam komponen makanan Amerika selama berabad-abad terakhir berbanding lurus dengan peningkatan obesitas.

Makanan tinggi asam lemak omega-6 juga dapat meningkatkan resistensi insulin dan resistensi terhadap leptin, yaitu hormon yang berperan dalam mengendalikan rasa lapar.

Nah, agar metabolisme tubuh dapat bekerja secara optimal, pastikan kamu membatasi konsumsi makanan di atas, ya!

Baca Juga : Dampak Negatif Konsumsi Makanan Beku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *