HOBIQQLOUNGE – Membawa Energi Positif, Ini 5 Manfaat Seks untuk Kesehatan Tubuh Kita.
Sains, seperti kebanyakan budaya manusia, telah memfokuskan waktu yang cukup banyak untuk meneliti seks. Apa yang telah ditunjukkan oleh penelitian dari waktu ke waktu adalah bahwa seks, secara keseluruhan, tidak hanya memberikan perasaan senang melainkan juga baik untuk tubuh kita. Berikut lima manfaat seks untuk kesehatan tubuh (dan mental) kita.
Membawa Energi Positif, Ini 5 Manfaat Seks untuk Kesehatan Tubuh Kita.
1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Antibodi adalah zat kimia yang beredar di dalam aliran darah manusia. Ia adalah salah satu bagian dari sistem imunitas tubuh dan membantu kita untuk mengidentifikasi zat-zat asing seperti kuman dan virus. Salah satu contohnya adalah immunoglobulin A, yang dapat ditemukan di dalam air liur kita.
Ternyata, selain dengan rutin berolahraga dan istirahat yang cukup, berhubungan seks juga dapat meningkatkan sistem imun kita. Untuk mengujinya, para peneliti menanyai para sukarelawan tentang riwayat seksual mereka, lalu mengukur tingkat immunoglobulin A mereka.
Seperti dilansir dari New Scientist, mereka yang melakukan hubungan seks seminggu sekali memiliki immunoglobulin A sedikit lebih banyak dari mereka yang tidak melakukan seks. Sedangkan mereka yang melakukan seks dua kali seminggu memiliki immunoglobulin A 30% lebih banyak dari mereka yang tidak berhubungan seks.
Sayangnya, mereka yang berhubungan seks tiga kali atau lebih per minggu justru memiliki tingkat immunoglobulin A yang lebih rendah daripada mereka yang tidak berhubungan seks sama sekali. Jadi, jangan melakukannya secara berlebihan ya.
2. Mengurangi rasa sakit
Pada tahun 1970-am, sebuah temuan “insidentil” mengungkapkan bahwa tikus lab yang mendapatkan stimulasi vagina merasakan lebih sedikit rasa sakit. Setelah melihat hal ini, seorang profesor dari Universitas Rutgers, Barry Komisaruk, memutuskan kalau penelitian serupa harus dicoba kepada wanita.
Setelahnya, Komisaruk dan Dr. Beverly Whipple melakukan penelitian dengan membawa beberapa wanita ke lab, lalu menyuruh mereka untuk memuaskan diri mereka secara manual. Hasilnya, mereka yang mencapai orgasme dapat mengurangi rasa sakit yang sedang mereka rasakan.
Hal ini dikarenakan orgasme melepaskan hormon endorfin ke otak. Hormon endorfin sendiri mengaktifkan reseptor opioid — yang akan dikeluarkan juga ketika kita mengonsumsi obat-obatan seperti heroin — yang memiliki efek penghilang rasa sakit.
Rupanya, fenomena ini juga dapat berlaku pada wanita yang sedang mengalami proses persalinan. Sebuah penelitian menemukan fakta kalau keluarnya kepala bayi lewat vagina juga merangsang sekresi endorfin, sehingga turut mengurangi rasa sakit yang dialami oleh wanita tersebut.
3. Mengurangi stres
Ternyata, endorfin yang dilepaskan pada saat berhubungan seks tidak hanya mengurangi rasa sakit, tetapi juga turut memodulasi respons kita terhadap stres. Maka tidak aneh jika kita merasa kalau stres berkurang ketika sedang berhubungan seks, karena seks akan mengeluarkan lebih banyak endorfin, sehingga meningkatkan suasana rileks pada hati kita.
Namun, endorfin bukan satu-satunya hormon yang diproduksi ketika kita berhubungan seks. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Paisley, seks juga dapat melepaskan oksitosin, sebuah hormon yang sering disebut sebagai “hormon cinta.”
Oleh karena itu, kita seringkali merasa terhubung dengan pasangan setelah berhubungan seks karena oksitosin juga dapat meningkatkan rasa kasih sayang kita kepada pasangan.
4. Membuat tidur di malam hari lebih nyenyak
Stres dan kecemasan adalah produk sampingan dari overthinking. Perasaan gelisah ini dapat membuat kita terjaga semalaman di atas tempat tidur. Meski sulit, tidur yang nyenyak di malam hari dapat mengurangi rasa cemas dan stres. Salah satu cara terbaik untuk mencapainya adalah dengan berhubungan seks.
Saat berhubungan seks, tubuh kita akan melepaskan endorfin yang nantinya akan meredakan kecemasan. Selain itu, oksitosin akan memberikan perasaan relaksasi pada tubuh kita. Bahkan, seks juga dapat dijadikan sebagai alternatif obat penenang yang secara langsung akan membantu kita tertidur dengan lelap.
Sebuah penelitian menjelaskan bahwa seks sebelum tidur dapat memberikan kita tidur yang lebih nyenyak. Menurut penelitian ini, seorang pria cenderung untuk tertidur setelah mengalami ejakulasi. Hormon yang berperan besar dalam fenomena ini adalah prolaktin.
Seperti dilansir dari Psychology Today, prolaktin adalah hormon yang mengontrol gairah seks dan produksi sperma pada pria. Penelitian juga telah menunjukkan bahwa hewan yang disuntik dengan prolaktin akan menjadi cepat lelah.
Namun, tidak semua jenis orgasme memiliki efek yang sama. Masturbasi misalnya, yang justru menghasilkan lebih sedikit prolaktin pada pria dibandingkan full sex.
5. Meningkatkan kebahagiaan
Seks memang memiliki banyak efek positif secara fisiologis. Lebih penting lagi, seks juga dapat memberikan efek positif terhadap mental kita. Satu studi yang dilakukan kepada sekumpulan mahasiswa menunjukkan efek positif dari seks terhadap kesehatan mental mereka.
Alih-alih menemukan hasil negatif, para peneliti justru menemukan bahwa segala bentuk penetrasi seks telah memberikan perasaan bahagia dan meningkatkan rasa bangga pada para mahasiswa tersebut.
Dalam sebuah jurnal berjudul Who Benefits From Casual Sex? The Moderating Role of Sociosexuality, para peneliti mencoba untuk membandingkan kadar kebahagiaan antara mereka yang berhubungan seks setidaknya sekali seminggu dengan mereka yang berhubungan seks kurang dari sekali per bulan. Hasilnya pun mengejutkan.
Mereka yang jarang berhubungan seks agak kurang bahagia, sedangkan mereka yang berhubungan seks dalam 48 jam terakhir rata-rata lebih bahagia. Selain itu, hubungan seks yang rutin juga dapat memperkuat hubungan kita dengan pasangan dan bahkan meningkatkan penghasilan kita — tentunya, karena kita merasa bahagia terlebih dulu.
Seks memang baik untuk tubuh kita, tentunya ketika dilakukan sesuai kadarnya. Karena sekali lagi, sesuatu yang berlebihan justru akan mendatangkan keburukan.
Baca Juga : Judul Anime Yang Pernah Tayang Di TV Indonesia Era 2000-An!