HOBIQQ LOUNGE – Masalah Kesuburan,Bisa Dari Polusi Udara, Benarkah demikian? Polusi udara menjadi masalah di berbagai belahan dunia, bahkan masalah ini menjadi makin parah dari waktu ke waktu. Berbagai penelitian terus di lakukan untuk mencari tahu apa saja dampak polusi udara bagi kesehatan.
Berkurangnya kesuburan di daerah dengan polusi udara tinggi
Paparan polusi udara secara signifikan meningkatkan risiko infertilitas. Sebuah penelitian yang di lakukan oleh para ilmuwan di China yang melibatkan 18.000 pasangan, menemukan bahwa paparan polusi udara secara signifikan meningkatkan risiko infertilitas.
Analisis yang di publikasikan dalam jurnal Environment International (2021) tersebut menunjukkan bahwa mereka yang hidup dengan tingkat polusi partikel kecil yang cukup tinggi memiliki risiko infertilitas 20 persen lebih besar. Dalam hal ini, infertilitas di definisikan sebagai tidak hamil dalam waktu satu tahun setelah berusaha.
Bagaimana polusi udara memengaruhi kesuburan
Partikel polusi di ketahui menyebabkan peradangan dalam tubuh, yang dapat merusak produksi sel telur dan sperma. Studi lainnya dalam jurnal Epidemiology (2021) terhadap 600 perempuan yang mengunjungi klinik infertilitas di Amerika Serikat menemukan bahwa peningkatan paparan polusi udara di kaitkan dengan lebih rendahnya jumlah sel telur yang matang di ovarium.
Udara kotor juga di ketahui meningkatkan risiko aspek reproduksi lainnya, termasuk kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Tingkat umum nitrogen di oksida sama buruknya dengan merokok dalam hal meningkatkan risiko keguguran dan partikel polusi telah di temukan di sisi janin dari plasenta. Penelitian ini menunjukkan bahwa calon orang tua harus sangat waspada dengan polusi udara karena di kaitkan dengan risiko kehamilan.
Dampak global
Banyak orang berpikir bahwa penurunan angka kelahiran merupakan hal yang positif. Alasannya, populasi yang lebih kecil akan mengurangi emisi karbon, mengurangi deforestasi, dan mengurangi kebutuhan manusia terhadap sumber daya bumi.
Namun, para peneliti menyoroti bahwa penurunan populasi dapat menyebabkan banyak masalah sosial, politik, dan ekonomi. Menurut laporan yang di terbitkan oleh International Strategic Analysis, penurunan angka kelahiran akan menyebabkan jumlah pekerja menjadi lebih sedikit, yang memicu kekurangan tenaga kerja, dan pada akhirnya memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Apa yang bisa di lakukan agar tetap aman dari polusi udara?
Penting untuk mengikuti perkembangan Air Quality Index (AQI) di wilayahmu. Nilai AQI di bawah 100 umumnya di anggap baik. American Lung Association merekomendasikan untuk melakukan hal-hal berikut pada hari-hari ketika kualitas udara berwarna oranye, merah, ungu, atau merah marun:
- Kurangi waktu yang di habiskan di luar ruangan hingga maksimal 30 menit.
- Jika harus keluar rumah, pakai masker. Perlu di catat, tidak semua masker di ciptakan sama dalam hal kemampuan menyaring partikel halus. Masker N95 atau KN95 yang di pasang dengan baik memiliki kemampuan filtrasi yang lebih baik dan mungkin bermanfaat pada saat AQI tinggi.
- Jagalah kesehatan udara di dalam ruangan dengan menutup jendela dan pintu. Jalankan AC dengan pengaturan resirkulasi atau gunakan pembersih udara HEPA portabel.
Kapan harus menemui dokter?
Siapa pun yang mengalami masalah kesuburan atau mengkhawatirkan kesehatan reproduksinya, penting untuk menemui dokter. Nantinya, dokter akan melakukan tes dan evaluasi untuk mengidentifikasi potensi penyebab infertilitas dan memberikan pilihan pengobatan yang tepat. Mencari pertolongan medis sejak dini dapat meningkatkan peluang keberhasilan pembuahan dan kehamilan.
Kalau kamu sedang dalam program hamil, penting untuk memperhatikan kualitas udara di tempat kamu berada.