hobiqq – Baru-baru ini publik dibuat geger dengan pembelian batu meteor dari pria asal Sumut, Joshua Hutagalung. Pembeli meteroit, Jared Collins, warga negara Amerika yang tinggal di Bali memberikan klarifikasi atas harga pembelian batu meteor yang sempat jadi perbincangan publik beberapa waktu belakangan ini. Meteor Tapanuli Benarkah Laku Rp24 Miliar
Pihak Jared Collins secara resmi menyanggah informasi yang menyebut, harga yang dibayarkan bukan Rp200 juta, apalagi Rp24 miliar.
Kendati begitu, pihaknya tidak memaparkan besaran harga yang dibayarkan pada pria yang berprofesi sebagai pembuat peti mati tersebut.
” Mengklarifikasi berita yang saat ini beredar tentang perkiraan nilai pembelian batu meteorit tersebut, atau ganti rugi yang diberikan atas batu tersebut, dapat dipastikan bahwa angka yang disebutkan sama sekali tidak benar dan tidak tepat. Adapun keaslian, nilai sebenarnya adalah kerahasiaan kedua belah pihak, baik Joshua Hutagalung maupun warga Amerika yang tinggal di luar negeri, yang mengambil alih meteor tersebut, berdasarkan kesepakatan bersama,” tulis keterangan tertulis pihak Jared Collins yang diterima Dream.co.id, Kamis 19 November 2020.
Mengenai jumlah uang yang dibayarkan, pihak Jared Collins juga mengklarifikasi besaran dana yang diterima Joshua Hutagalung.
” Tetapi jumlah yang dibayarkan diterima bukanlah 200 juta atau harga yang terlalu dibesar-besarkan sejumlah 25 miliar yang dilaporkan di seluruh dunia. Saat ini tidak ada meteorit dengan nilai seperti itu, dan tentunya tidak ada kolektor yang akan membayar harga tersebut,” lanjut pernyataan tersebut.
Batu Meteor Tapanuli
Pihak Jared Collins pun menjelaskan kronologi pembelian batu meteor di Medan, Sumatera Utara tersebut.
Pada tanggal 7 Agustus 2020, seorang penggemar meteroit yang tinggal di Bali, Jared Collins, dihubungi sesama penggemar meteroit yang berada di Amerika. Judi Online
Penggemar tersebut meminta bantuan Jared Collins untuk mendapatkan sebuah meteroit yang jatuh di Sumatera Utara milik Josua Hutagalung, warga Dusun Sutahan Barata, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Tertarik dengan kisah penemuan Joshua Hutagalung dan memiliki pengetahuan serta minat pada meteroit, Jared Collins akhirnya setuju membantu koleganya di Amerika.
Jared Collins kemudian ditugaskan untuk memeriksa keaslian meteroit tersebut, melindungi dari kemungkinan kerusakan dan kontaminasi yang mungkin terjadi akibat penanganan yang tidak tepat, serta mengirimkannya dengan aman kepada koleganya di Amerika.
Nilai transaksi telah disetujui oleh Joshua Hutagalung dan orang Amerika di luar negeri melalui komunikasi langsung yang sebelumnya dilakukan oleh kedua belah pihak, tanpa melibatkan Jared Collins. Joshua menetapkan harga yang kemudian disetujui oleh orang Amerika yang tinggal di luar negeri.
Baik Josua dan kolega Jared yang berada di Amerika, sepakat dengan proses yang dilangsungkan.
Jared Collins kemudian berangkat ke Sumatera Utara dan bertemu Joshua Hutagalung untuk melihat keaslian meteroit tersebut dan melindunginya.
Jared Collins menerima penggantian untuk biaya perjalanan dan untuk waktunya yang dihabiskan untuk kepentingan membantu kolega ini. Dia tidak memiliki meteorit ini dan juga tidak menjual meteorit tersebut kepada pihak lain yang memiliki meteorit tersebut saat ini.
Tujuan akhir dari keterlibatan Jared Collins sebagai penggemar meteorit adalah kesempatan sekali seumur hidup, untuk secara pribadi menyaksikan dan secara fisik memeriksa meteorit yang penting secara ilmiah ini.