HOBIQQ – Pelajaran yang bisa di ambil dari Klub Premier League, Chelsea menelan kekalahan di pertandingan pekan ke-16 Premier League 2022/23. Berhadapan dengan Newcastle di St James Park, The Blues tumbang dengan skor 1-0.
Pertandingan ini merupakan pertandingan terakhir Chelsea di bulan November 2022.
Kekalahan ini membuat pelajaran buruk Chelsea berlanjut. Pasalnya sudah empat pertandingan beruntun Chelsea gagal menang di EPL, dengan rincian dua hasil imbang dan dua kekalahan. Alhasil kekalahan ini membuat Chelsea meraih tiga kekalahan beruntun di EPL.
Dari duel yang terjadi di St James Park itu, ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik oleh Chelsea. Apakah itu? Simak selengkapnya di bawah ini.
Rindu Kante
Jika melihat secara jeli, penyebab kekalahan Chelsea di laga ini adalah performa lini tengah mereka yang kurang oke.
Mereka kerap kalah duel di lini tengah. Para gelandang Chelsea kesulitan untuk merebut bola dari para pemain Newcastle sehingga Newcastle lebih leluasa mengalirkan bola.
Inilah mengapa Chelsea sangat merindukan sosok Kante. Gelandang timnas Prancis itu biasanya yang mengambil peran tersebut, dan ketika ia absen tidak ada pemain Chelsea yang bisa menggantikannya
Miguel Almiron Kian Ciamik
Di laga ini, Joe Willock memang jadi pahlawan kemenangan Newcastle. Namun tidak afdol rasanya jika tidak membahas performa Miguel Almiron.
Pemain timnas Paraguay itu kembali menjadi bintang di laga ini. Diplot di sisi kanan serangan The Magpies ia benar-benar jadi malapetaka bagi Chelsea.
Kontribusi terbesarnya di laga ini adalah ia membuat assist yang berbuah menjadi gol Willock yang mengunci kemenangan The Magpies di laga ini. Almiron benar-benar telah bertransformasi jadi pemain yang krusial bagi Newcastle.
Pakemkan Formasi
Satu penyebab Chelsea lagi-lagi kalah di pertandingan ini karena Thomas Tuchel lagi-lagi bereksperimen dengan formasi The Blues.
Di laga ini ia menurunkan skema 3-4-2-1. Pakem ini berbeda dengan strategi yang ia mainkan di tiga laga terakhir, di mana setiap laga Potter menjajal terus sejumlah taktik baru.
Namun proses ini sudah berjalan satu bulan lebih, dan Potter sebaiknya segera menetapkan strategi timnya agar para pemain Chelsea lebih memahami apa yang harus mereka lakukan di atas lapangan.
Newcastle Calon Juara
Salah satu poin menarik dari laga ini adalah Newcastle membuktikan bahwa diri mereka memang layak jadi penantang gelar juara.
Performa mereka musim ini terus menanjak. Berkat instruksi yang cermat dari Eddie Howe, The Magpies benar-benar sulit dikalahkan.
Mereka tidak asal menang melawan Chelsea, di mana mereka bermain dengan sangat baik. Pertahanan mereka juga menjadi pertahanan tersolid di EPL musim ini, jadi tidak mengagetkan jika Newcastle bisa menantang Arsenal dan Man City untuk gelar juara EPL.
Masih Mau Percaya Proses?
Satu pertanyaan besar bagi para fans Chelsea setelah pertandingan ini adalah apakah mereka masih mau percaya kepada Graham Potter?
Dengan rangkaian hasil buruk ini mulai muncul suara-suara sumbang terkait Potter. Tidak sedikit fans Chelsea yang menggaungkan tagar #potterout sebagai bentuk kekeewaan mereka atas performa buruk tim mereka.
Situasi Potter juga semakin berat karena skuat Chelsea dilanda badai cedera. Sehingga ia tidak bisa memanfaatkan timnya dengan baik untuk saat ini.
Sah-sah saja sih bagi para fans Chelsea untuk kehilangan kepercayaan kepada Potter. Namun jika mereka mau melihat contoh yang baik terkait percaya pada proses, maka mereka bisa belajar dari tetangga mereka, Arsenal.
Namun dengan sedikit kesabaran (tepatnya selama tiga tahun) ia mampu membuat Arsenal menjelma menjadi penantang gelar yang serius di mana mereka kini menjadi pemuncak klasemen.
Jadi fans Chelsea, kalian masih mau percaya proses atau tidak?