HOBIQQLOUNGE – Penyebab Tenggorokan Panas dan Cara Mengobatinya
Merasakan tenggorokan panas, perih dan bahkan seperti terbakar, pernah tidak, Ma?
Permasalahan tersebut tentunya membuat tidak nyaman di tenggorokan. Tentunya akan mengganggu pencernaan karena kesulitan untuk menelan makanan yang telah dimakan.
Namun, perlu di ketahui, Ma, tenggorokan panas ini juga bisa di akibatkan karena sering mengonsumsi minuman ataupun makanan yang terlalu panas atau pedas.
Rasa tenggorokan panas atau seolah terbakar dapat terjadi akibat iritasi atau peradangan di tenggorokan, yang memengaruhi bagian atas tenggorokan, bagian belakang hidung dan mulut, atau bisa terjadi lebih dalam di laring.
Permasalahan ini sebenarnya kondisi yang tidak perlu di perhatikan, walaupun memang membuat seseorang tidak nyaman akan kondisi ini.
Akan tetapi, penyebab dari timbulnya tenggorokan panas tidak hanya karena mengonsumsi minuman ataupun makanan yang panas atau pedas, ada penyebab lainnya.
Di kutip dari Healthline, berikut HOBIQQ telah merangkum apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.
1. Gastroesophageal reflux di sease (GERD)
Penyebab yang pertama yaitu Gastroesophageal reflux di sease (GERD) atau refluks asam lambung adalah kondisi ketika terjadi asam lambung yang seharusnya berada di lambung, namun naik ke kerongkongan bahkan mencapai tenggorokan.
Asam yang keras ini menciptakan sensasi terbakar di bagian belakang tenggorokan dan dada, dan dapat juga menyebabkan rasa asam atau pahit di bagian tenggorokan dan mulit.
Refluks asam yang sering terjadi atau berkembang menjadi parah, kondisi ini di sebut reflukes gastroesofageal (GERD) di tandai dengan mulas, sebagai gejala refluks asam, cadangan asam
Gejala GERD lainnya termasuk merasakan cairan asam di bagian belakang tenggorokan, batuk, kesulitan menelan, nyeri di bagian dada, munculnya suara parau, dan merasakan seperti makanan tersangkut di tenggorokan.
2. Post-nasal drip
Penyebab tenggorokan panas yang kedua yaitu post-nasal drip. Di mana lendir yang biasanya melapisi hidung, dapat menumpuk hingga menetes ke bagian belakang tenggorokan dan kondisi ini disebut post-nasal drip.
Terjadi pada infeksi saluran pernapasan yang dingin atau lainnya, alergi, dan cuaca dingin dapat menyebabkan gejala ini.
Tetesan cairan yang terus-menerus dapat mengiritasi bagian belakang tenggorokan. Akibatnya, post-nasal drip bisa membuat amandel membengkak dan terasa sakit.
Gejala lain yang terkait dengan post-nasal drip meliputi batuk, tenggorokan yang terasa menggelitik, lendir di tenggorokan, pilek, hidung mampet, munculnya suara parau, dan bau mulut. BandarQ
3. Radang tenggorokan
Penyebab tenggorokan panas yang ketiga adalah radang tenggorokan. Radang tenggorokan adalah adanya infeksi di bagian tenggorokan umum yang di sebabkan oleh bakteri streptokokus grup A. Kondisi ini akan menyebar melalui udara, ketika seseorang yang sakit batuk atau bersin mengeluarkan tetesan yang berisi bakteri.
Gejala utama adalah sakit tenggorokan. Rasa sakitnya bisa sangat parah yang akan membuat terasa sakit saat menelan makanan ataupun minuman.
Gejala lainnya termasuk amandel bengkak yang mungkin memiliki garis-garis putih di atasnya, kelenjar bengkak di leher, demam, ruam, mual dan muntah serta rasa akit dan nyeri.
4. Batuk dan pilek
Jika Mama mengalami batuk dan pilek, kemungkinan akan merasakan tenggorokan panas.
Infeksi virus pada saluran pernapasan pada bagian atas ini dapat membuat tidak nyaman, namun masalah ini bukanlah hal yang serius.
Umumnya orang dewasa akan merasakan batuk dan pilek, dua hingga tiga kali setiap tahunnya.
Selain membuat tenggorokan panas, batuk dan pilek juga menyebabkan hidung tersumbat, bersin, batuk kering atau berdahak, pegal-pegal, sakit kepala, dan demam.
5. Influenza
Penyebab selanjutnya dari tenggorokan panas adalah influenza. Influenza atau di sebut juga dengan flu merupakan penyakit yang di sebabkan oleh virus.
Akan tetapi, pada kondisi ini, bisa menjadi lebih serius dan cukup di khawatirkan.
Pasalnya, sebagian orang yang mengalami influenza dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, seperti pneumonia.
Ketika terpapar virus flu, mungkin merasakan gejala lainnya, seperti panas dingin, nyeri otot, batuk, hidung tersumbat, kelelahan, muntah.
6. Mononukleosis
Ma, sudah tau mononukleosis? Itu juga merupakan penyebab dari tenggorokan panas.
Mononukleosis adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh virus Epstein-Barr.
Virus ini dapat menyebar melalui cairan tubuh, seperti air lur. Salah satu gejala dari mononukleosis adalah tenggorokan panas dan sakit.
Sementara itu, gejala lainnya yang dapat terjadi, yaitu kelelahan ekstrim, demam, pegal-pegal, sakit kepala, ruam, dan pembengkakan kelenjar di leher atau ketiak.
7. Abses peritonsiler
Abses peritonsiler, terdengar asing di telinga ya, Ma?
Ini juga merupakan penyebab dari tenggorokan panas. Abses peritonsiler adalah infeksi yang terjadi pada kepala dan leher.
Di mana ada nanah yang terkumpul di bagian belakang tenggorokan, yang membuat tenggorokan bengkak dan nyeri.
Abses peritonsiler seringkali merupakan komplikasi dari tonsilitis. Jika tidak dengan cepat menangani kondisi ini, pembengkakan dapat AGEN POKER mendorong amandel ke tengah tenggorokan dan menghalangi saluran pernapasan.
Tidak hanya tenggorokan panas, namun abses peritonsiler juga di sertain gejala lain seperti, kesulitan menelan atau membuka mulut lebar-lebar, kelenjar membengkak di leher, demam, panas dingin, sakit kepala, dan pembengkakan wajah.
8. Sindrom mulut terbakar
Penyebab yang satu ini juga dapat membuat tenggorokan panas, yaitu sindrom mulut terbakar. Apa maksudnya ya, Ma?
Sindrom mulut terbakar merupakan istilah medis untuk menggambarkan adanya sensasi terbakar atau melepuh di bagian dalam mulut dan tenggorokan.
Masalah ini disebabkan oleh masalah saraf dan kondisi mulut yang kering.
Rasa membakar yang sakit ini bisa terjadi di tenggorokan, seluruh isi mulut, termasuk pipi, bibir, lidah, dan langit-langit mulut.
Selain itu, Mama mungkin merasakan kehausan, mulut pahit, dan hilang nafsu makan.
9. Kanker
Penyebab tenggorokan panas yang terakhir adalah kanker. Dalam kasus yang jarang terjadi, rasa sakit atau panas ketika menelan dapat menjadi gejala kanker kerongkongan atau tenggorokan.
Umumnya, sakit tenggorokan akan hilang dalam satu sampai dua minggu, namun gejala tersebut tidak akan hilang pada kanker.
Kanker juga dapat menyebabkan gejala lain, seperti batuk berdarah, sakit dada, berat badan turun tanpa sebab, muntah, dan lainnya.
Cara Mengobati Tenggorokan Panas
Untuk itu, jika tenggorokan Mama masih terasa panas, perih, dan menyakitkan. Ada beberapa hal yang daat di lakukan di rumah menggunakan bahan alami maupun obat-obatan pereda nyeri, seperti sebagai berikut:
Kumur-kumur menggunakan campuran 250 mililiter air hangat dan 1/4 hingga 1/2 sendok teh garam.
Mengisap permen khusus tenggorokan.
Minum cairan hangat, seperti teh di campur dengan madu atau, makan es krim. Kombinasi dingin dan panas akan terasa enak di tenggorokan yang sedang sakit.
Menyalakan cool-mist humidifier untuk menambah kelembapan udara. Ini akan mencegah tenggorokan yang mengering.
Gunakanobat pereda nyeri yang di jual bebas seperti acetaminophen (Tylenol) atau ibuprofen (Advil).
Lebih banyak mengonsumsi cairan, terutama air putih.
Itulah dia penyebab dan cara mengatasi tenggorokan panas. Kurangi mengonsumsi makanan dan minuman yang panas ya, Ma!