BERITA KESEHATAN BERITA VIRAL Uncategorized

Perubahan Badan Setelah Anda Berhubungan Sex

HOBIQQ LOUNGE – Perubahan Badan Setelah Anda Berhubungan Sex,wajar terjadi dan tak menandakan sesuatu hal serius. Meski demikian, perubahan tersebut belum tentu terjadi pada semua orang. Selama tidak ada gejala lain, seharusnya tak jadi masalah besar.

1. Ukuran puting dan payudara membesar

Perubahan

Saat gairah memuncak, hormon yang diproduksi dan sistem saraf pun ikut menegang. Hal ini lantas menyebabkan pembuluh darah membesar dan jaringan di payudara membengkak. Meski demikian, perubahan tersebut tidak bersifat permanen dan akan kembali normal saat gairah menurun.

Alasan yang sama juga menyebabkan puting menjadi tegak. Proses ini secara teknis disebut vasocongestion. Bedanya, respons fisik ini telah ‘memprogram ulang’ puting sehingga membuatnya lebih sensitif untuk menerima rangsangan seksual.

2. Ceria Karena Bahagia

Perubahan

Bukan rahasia jika seks dan orgasme membuat tubuh mengeluarkan hormon oksitosin. Hormon tersebut dapat memberikan sensasi bahagia, puas, dan perasaaan sangat terhubung dengan pasangan. Selain itu, ada juga dopamin dan testosteron yang bisa meningkatkan kepercayaan diri.

Campuran hormon ini memberikan perbedaan pada mood seseorang. Saat merasa puas dengan aktivitas seksual yang dilakukan, kamu akan merasa ceria. Hal tersebut akan berlangsung setidaknya hingga efek hormon menurun.

3. Klitoris Membengkak

Perubahan

Setelah mendapat rangsangan, klitoris mulai membengkak. Perubahan ini terjadi akibat peningkatan aliran darah panggul, termasuk klitoris. 

Bukan tanpa alasan, pembengkakan ini membantu lebih banyak kelembapan yang memungkinkan tubuh memproduksi pelumasan, ungkap Dr. Mary Jane Minkin, Profesor klinis di Departemen Kebidanan, Ginekologi, dan Ilmu Reproduksi di Fakultas Kedokteran Universitas Yale. Dalam Bustle, Jane juga menjelaskan bahwa keadaan tersebut bersifat sementara, tetapi akan terus berulang setiap mendapat rangsangan.

4. Pergeseran Pada Panggul

Bukan dalam konteks yang membahayakan, ya. Pergeseran di area sekitar panggul terjadi karena peningkatan aliran darah selama tubuh terangsang. Alhasil, produksi pelumas vagina pun jauh lebih banyak dan membuat aktivitas seksual menjadi lebih nyaman.

Efek puncak dari  pergeseran ini terjadi saat mendapatkan rangsangan dan akan menurun setelah rangsangan berkurang. Namun, sensasinya bisa bertahan cukup lama setelah seks dilakukan. 

5. Elastis Vagina Meningkat

Seks mengubah elastisitas vagina. Menariknya, organ reproduksi perempuan ini bisa menyesuaikan diri dengan ‘kegiatan’ barunya sehingga menjadi lebih fleksibel.

Saat tubuh terangsang, dinding dan bibir vagina perlahan terbuka dan bersiap untuk penetrasi. Kemampuan ini terekam menjadi memori sehingga dapat terjadi berulang.

Dengan aktivitas seksual yang berulang, kemungkinan penetrasi yang kurang nyaman bisa berkurang. Namun, tak berarti vagina melar, lho! Organ ini justru belajar untuk mengingat dan meregang dengan baik saat kamu melakukan seks berikutnya. HOBIQQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *