HOBIQQ-Pertandingan Valencia vs Real Madrid menyisakan polemik panas yang ikut menyeret Barcelona. Laga pekan ke-27 Liga Spanyol di Mestalla, Sabtu (2/3/2024) berakhir sama kuat dengan bumbu pekat kontroversi. Real Madrid Gagal Menang
Madrid ketinggalan 0-2 dalam setengah jam pertama akibat gol Hugo Duro dan Roman Yaremchuk. Real Madrid Gagal Menang
Dorongan kaki Vinicius Jr di ujung babak pertama menipiskan defisit 1-2.
Seusai jeda, winger Brasil itu melengkapi brace untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-76. Skor imbang 2-2.
Sampai tibalah insiden yang di perdebatkan di ujung pertandingan.
Wasit Gil Manzano memberi tambahan waktu 7 menit pada injury time.
Lewat dari batas waktu, pertandingan masih berjalan ketika Real Madrid sedang dalam posisi menyerang.
Pada menit 98′ lewat 32 detik, Los Blancos mendapatkan sepak pojok yang di eksekusi Luka Modric.
Ini peluang terakhir Madrid buat mencetak gol sekaligus menyempurnakan comeback.
Bola korner Modric di halau kiper Valencia, Giorgi Mamardashvili, dan mengarah ke Brahim Diaz.
Playmaker mungil Spanyol itu menggiringnya ke sisi kanan, lalu mengirimkan crossing ke kotak penalti.
Umpannya di sambut sundulan memantul Jude Bellingham dan masuk ke gawang ketika waktu menunjukkan menit 98′ dan 43 detik.
Personel Madrid sempat melakukan selebrasi riuh. Beberapa pemain cadangan dan staf bahkan ikut masuk lapangan.
Awak Madrid meradang karena menilai seharusnya Manzano tak boleh menghentikan pertandingan dulu di tengah peluang yang mereka miliki.
Akan tetapi, wasit bergeming karena merasa sudah saatnya di a mengakhiri laga setelah terjadi second-ball dari korner Modric yang di tinju kiper.
Bellingham yang gagal mencetak gol penentu kemenangan Madrid bereaksi paling keras.
Dia menghampiri Manzano dan di anggap menghina wasit dengan kata-kata tak pantas.
“Itu gol, sialan. Bola sedang di udara,” kata Bellingham di sertai kata umpatan, menurut laporan pertandingan yang di catat Manzano.
Walhasil, gelandang Inggris itu mendapatkan sanksi pengusiran karena aksi agresifnya.
Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti, membela anak asuhnya sembari mengungkapkan keheranan lantaran insiden ini.
“Dia tidak menghina wasit. Sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya kini terjadi. Para pemain marah, tak ada lagi yang bisa di katakan,” kata Don Carlo.
“Mereka tidak membiarkan kami menang,” begitu komentar lain dari Vinicius.
Akibat insiden di Mestalla, Real Madrid d ilaporkan menuding Barcelona memiliki peran di dalamnya.
Di kutip BolaSport.com dari AS, jajaran wasit sekarang memiliki tekanan lebih setelah muncul komentar dari Presiden Barca, Joan Laporta, dan pelatih mereka, Xavi, yang meragukan integritas korps pengadil lapangan.
Pasca-kemenangan kontroversial Madrid atas Almeria, di mana mereka comeback dari 0-2 jadi menang 3-2, Los Blancos di sebut melakukan intervensi terhadap kebijakan-kebijakan wasit.
Kubu Madrid sekarang menuding sebaliknya bahwa wasit cenderung menguntungkan Barca dan merugikan Bellingham dkk.
Pernyataan Xavi dan Laporta d ianggap titik balik yang memulai keberpihakan wasit kembali kepada Barcelona.
Tak pelak, mencuat lagi isu keterlibatan Blaugrana dalam Skandal Negreira.
“Di kubu Madrid, mereka tak percaya dengan apa yang terjadi di Valencia dan curiga terhadap beberapa kontroversi yang terjadi beberapa hari belakangan, merugikan Madrid dan menguntungkan Barcelona,” tulis AS.
Sebelum insiden di Mestalla, anak asuh Ancelotti memang meradang karena ada tiga klaim penalti mereka di tolak wasit saat di imbangi Atletico (4/2/2024).
Sebaliknya, salah satu kontroversi yang d iduga menguntungkan Barca terjadi ketika wasit memberikan kesempatan Robert Lewandowski menendang ulang penalti ke gawang Celta Vigo (7/2/2024).
Momen tersebut menentukan kemenangan Barca pada menit ke-90+7.