BERITA UNIK

Rumah Ditinggal Dua Tahun Lantaran Covid-19

Hobiqq – Dinding berjamur, tahi kucing bertebaran serta barang elektronik semuanya rusak – begitulah keadaan sebuah rumah yang terpaksa ditinggalkan hampir dua tahun lalu. Rumah Ditinggal Dua Tahun Lantaran Covid-19

Rumah itu terpaksa dalam kondisi kosong selama dua tahun karena pemiliknya terjebak, tidak bisa pulang lantaran situasi pandemi Covid-19.

Berbagi video keadaan rumahnya sebelum dan setelah ditinggalkan, pemilik rumah, Murnie Sulaiman, berkata dia pada mulanya berencana ke Singapura selama dua minggu.

Sayangnya, penutupan perbatasan internasional antara Singapura dan Malaysia, membuat perempuan berusia 33 itu terjebak di Negara Singa.

Tak Bisa Pulang, Tertahan Selama 2 Tahun di Luar Negeri Rumah Ditinggal

” Selama hampir dua tahun saya tak bisa pulang ke Malaysia, tapi kali saya berusaha untuk balik juga sebab ayah sakit.

Rumah Ditinggal Dua Tahun Lantaran Covid-19

” Saya sampai sini 23 September dan akan balik ke Singapura pada 25 November ini,” kata wanita Malaysia ini yang bekerja di bagian pelayanan supermarket FairPrice di Singapura.

Rumah Ditinggal Dua Tahun Lantaran Covid-19

Menurut Murnie, sebelum meninggalkan rumahnya di Pasir Gudang, Johor, dia telah membersihkan rumah tersebut. Termasuk memumpuk tanaman bunga kesayangannya.

Melihat Penampakan Rumah Yang Di Tinggal 2 Tahun Rasa Ingin Pingsan

Namun keadaan rumahnya malah berubah seperti rumah hantu saat dia pulang setelah hampir dua tahun Rumah Ditinggal.

” Saat tersangkut di Singapura di bulan Mei, adik dan ibu saya sempat datang ambil mobil sekaligus lihat rumah. Mereka bilang rumah sangat bau busuk, sebab listrik terputus hingga membuat makanan dalam lemari es rusak.

Rumah Ditinggal Dua Tahun Lantaran Covid-19

Waktu itu bahan makanan di rumah tersebut sudah di kosongkan dari kulkas . Setelah itu tak ada orang tengokkan rumah hingga bulan lalu saya pulang dan lihat sendiri keadaannya.

” Memang rasa seperti mau pingsan. Di luar rumah penuh dengan tahi kucing dan bau busuk. Saat masuk rumah, tempat taruh TV basah kena air sebab pipa bocor jadi air mengalir keluar dari tangki toilet di atas,” katanya.

Semua Barang

Tidak hanya itu saja ,pakaian juga tidak luput di tumbuhi jamur-jamur.

Tidak hanya tas tangan, sepatu, dan baju yang rusak, bahkan di sofa juga banyak tumbuh jamur di dalamnya.

“ Dalam lemari semua baju berjamur, saat membuka lemari baju itu baunya tak tahu mau bilang apa.

” Ada juga baju yang sudah hancur. Lemarinya dan dinding rumah juga sama, semuanya penuh jamur dan lumut,” katanya.

Semuanya Rusak, Termasuk Bagian Dapur

Yang membuat Murnie semakin sedih adalah ada tikus yang mati di kabinet di dapur. Ukurannya cukup besar.

” Habis barang-barang di dapur kena gigit tikus. Mesin cuci, TV, dan AC juga rusak.

” Setrika pun kena gigit tikus. Bahkan saat bersih-bersih ada seekor yang hidup keluar dari saluran air,” ujar Murnie.

Bahkan pintu-pintu kamar di rumah tersebut sudah di makan rayap dan rusak. Murnie terpaksa membersihkan dan mengganti semuanya.

Butuh Waktu Seminggu untuk Membersihkan Semuanya

Murnie mengaku stres karena memikirkan semua biaya perbaikan tersebut. Masalahnya dia sudah habis hampir 7.000 ringgit (sekitar Rp24 juta) untuk pulang ke Malaysia.

Belum lagi saat tiba di Malaysia, dia juga harus keluar uang cukup lumayan untuk biaya karantina dan PCR.

Dia butuh waktu hingga seminggu untuk membersihkan kembali rumahnya dengan bantuan ibu serta dua orang adiknya.

” Lantai sangat kotor dan tak tahu harus mulai dari mana. Geli juga sebab lantai basah selain penuh dengan tahi kecoak, tikus mati lagi.

” Tanah dalam pot bunga penuh tahi kucing. Tanaman di rumah yang di jaga dengan baik akhir nya di tumbuhi rumput liar.

Bukan ‘Tragedi’ Pertama

Ternyata ini bukan tragedi pertama yang di alami oleh nya rumah nya tersebut pernah di tinggal untuk waktu yang lama juga.

” Sebelum ini pernah tinggalkan rumah dalam jangka waktu lama. Saat pulang ke rumah nya ini ada anjing yang mati dan bakai nya berbau busuk sekali.

Bagaimana pun ini harus di bersihkan. Jadi dalam geli itu saya ambil kayu dan masukkan bangkainya dalam plastik hitam,” pungkasnya.

Murnie berharap jika covid19 ini cepat berakhir dan pembatasan di setiap negara di bukan kembali .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *