Uncategorized

Tak Peduli Sebesar Apapun Uluran Tangan Valentino

HOBIQQ-Francesco Bagnaia dikelilingi keraguan karena belum menunjukkan bahwa di rinya layak menjadi penantang kejuaraan dunia dengan melawan rekan setimnya sendiri, Marc Marquez. Tak Peduli Sebesar Apapun Uluran

Pembalap asal Chivasso, Italia, gagal dalam mengimbangi kecepatan Marquez pada seri balapan pembuka di Sirkuit Buriram, Thailand. Tak Peduli Sebesar Apapun Uluran

Bagnaia yang sudah memasuki musim kelimanya bersama tim Ducati pabrikan di kalahkan oleh seorang pendatang baru. Tak Peduli Sebesar Apapun Uluran

Sosok yang akrab di sapa Pecco itu kalah telak di dalam lintasan baik dalam kualifikasi maupun balapan walau tetap berhasil naik ke atas podium.

Dua kali Marquez mengasapai Bagnaia dengan gap yang cukup terlampau jauh, unggul di atas dua detik pada balapan Sprint dan unggul di atas tiga detik pada balapan GP.

Kekhawatiran terhadap Bagnaia di ungkapkan oleh mantan pembalap MotoGP, Sylvain Guintoli Juara dunia WorldSBK satu kali sekaligus eks pembalap penguji Suzuki di MotoGP itu percaya Bagnaia bahkan tidak bisa mengharapkan bantuan Valentino Rossi.

Saya tidak tahu seberapa besar Valentino bisa membantunya,” kata Guintoli saat menjadi pundit untuk siaran MotoGP di TNT TV, di lansir dari Motosan.

“Pecco tahu apa yang harus dia lakukan dan sadar akan potensinya.”

Marquez bukan rekan setim yang menyenangkan.

Selain sulit d ikejar di lintasan, Marquez tidak mengalami kesulitan untuk membuat para kru mau untuk bekerja keras baginya.

Soal urusan mendapatkan atensi mekanik dan personel tim, Marquez sering di banding-bandi ngkan dengan The Doctor yang juga terampil.

Ancaman Marquez kian nyata setelah dia lebih cepat beradaptasi dengan motor Ducati, baik motor tim satelit ketika musim lalu maupun motor tim pabrikan musim ini.

Musim lalu Marquez sudah mampu mengusik para jagoan utama kendati mengendarai motor yang setahun lebih lama.

“Dia tahu bahwa Marc, pada 2024, dengan motor yang inferior mampu bertarung melawannya. Jika saya jadi dia (Bagnaia), saya akan khawatir,” sambung Guintoli.

“Lap terakhir di Jerez tahun lalu? Saat itu Marc menggunakan motor dari tahun sebelumnya untuk tim independen.”

Bagnaia dan Marquez terlibat duel sengit pada MotoGP Spanyol. Kedua pembalap pun sempat terlibat senggolan untuk berebut posisi pertama.

Kala itu Bagnaia mampu menang dengan mengimbangi agresivitas Marquez dan memakai sisa-sisa kecepatannya di akhir lomba untuk menjauh.

Kini situasinya berbeda bagi Bagnaia karena Marquez berada dalam posisi dan situasi yang sama dengannya.

“Tidak menyenangkan memiliki Marc Marquez sebagai rekan setim, terutama karena dia bisa mendapatkan akses informasi yang sama dengan Anda.”

Meski begitu, Guintoli meyakini bahwa Bagnaia belum menunjukkan seluruh kemampuannya.

Apalagi jika melihat musim-musim sebelumnya, Bagnaia selalu telat panas dan baru menemukan performa terbaiknya saat balapan memasuki seri-seri Eropa.

Selain itu Bagnaia punya kebiasaan untuk melesat justru ketika mendapatkan tekanan besar.https://378cb5704d50b65353896dbbcf4d6a40.safeframe.googlesyndication.com/safeframe/1-0-41/html/container.html

“Menurut saya, Bagnaia belum menunjukkan seluruh kemampuannya dan saya rasa tahun ini bisa menjadi tahun yang akan membuatnya bersinar,” ujarnya.

“Akan menjadi cerita yang berbeda jika ia berhadapan langsung dengan Marquez.”

“Dia (Bagnaia) tahu betapa berbakatnya Marc, seberapa cepat dia dan seberapa kuat mentalnya.”

“Bagaimanapun, meski ini akan menjadi Kejuaraan Dunia yang sulit, saat tekanannya maksimal, ia akan berkembang,” pungkas Guintoli.

Legenda balap, Valentino Rossi, berpose dengan pembalap akademinya, Francesco Bagnaia dari tim Ducati Lenovo, dalam pesta kemenangan pada MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Spanyol, 30 April 2023.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *