ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA KESEHATAN BERITA UNIK BERITA VIRAL CAPSA SUSUN DOMINOQQ INFO PEMENANG PERANG BACCARAT POKER SAKONG TIPS & TRICK

TERJADI KANKER MULUT

Mirip Sariawan, Ini Gejala Kanker Mulut ...

HOBIQQ — Gejala kanker mulut sering kali diabaikan, karena sering dikira sebagai sariawan biasa. Penting untuk bisa membedakan mana gejala sariawan dan kanker bibir. Sariawan biasanya dapat sembuh dalam 2 minggu.

Namun, jika tak membaik selama hingga satu bulan, sebaiknya segeralah periksakan kondisi tersebut ke dokter

KANKER MULUT

Penyakit bibir merupakan tumor yang berkembang di bagian bibir. bisa terjadi di permukaan lidah, bagian dalam pipi, langit-langit , bibir, atau gusi. Kanker sering kali diabaikan karena gejalanya mirip sariawan pada umumnya.

Nah, orang menganggap sariawan dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga penyakit yang sebenarnya kanker tidak ditangani sedini mungkin. 

Perlu diketahui, jika kanker tidak diobati segera, mereka dapat menyebar ke seluruh dan tenggorokan. Bahkan ke area lain di kepala dan leher. Sama halnya dengan kanker lainnya, keberadaan kanker harus diwaspadai. Untuk itu sebaiknya ketahui gejala kanker yang sering diabaikan.

Gejala kanker dapat berupa:

1.Mirip Sariawan

Gejala awal yang biasanya terjadi pada pengidap kanker adalah munculnya sariawan. Berbeda dengan sariawan yang sewajarnya, sariawan pada kasus kanker mulut tanpa sebab. Sariawan muncul begitu saja dan tidak kunjung sembuh hingga satu bulan. 

Maka dari itu, ketahuilah cara membedakan sariawan dari masalah yang lebih serius. Sariawan di dalam biasanya terasa seperti sensasi terbakar, menyengat, atau kesemutan. Pada tahap awal, kanker jarang menimbulkan rasa sakit. Pertumbuhan sel abnormal biasanya muncul sebagai bercak datar. 

Bagian tengah sariawan terkadang tampak putih, abu-abu, atau kuning, dan tepinya berwarna merah. Sariawan juga terasa menyakitkan, tapi tidak ganas. Itu artinya sariawan tidak menjadi kanker. Sariawan biasanya sembuh dalam waktu dua minggu. Namun, jika sariawan yang kamu miliki tidak sembuh dalam waktu sebulan, sebaiknya waspada dan segera kunjungi dokter gigi. 

2.Muncul Bercak Merah atau Putih dalam Mulut

Sariawan munculnya tampak seperti luka, bercak merah, atau putih seperti benjolan yang muncul pada bagian mulut. Bisa pada lidah, gusi, atau bahkan tulang pipi sekali pun.

Bercak merah cerah di mulut terasa seperti beludru, kondisi ini disebut eritroplakia. Melansir PubMed Central, 75 hingga 90 persen kasus eritroplakia bersifat kanker. Untuk itu jangan abaikan bintik-bintik berwarna merah di mulut. Jika kamu memiliki eritroplakia, dokter gigi akan melakukan biopsi sel-sel tersebut.

Sementara itu, bercak putih atau keabu-abuan di dalam mulut atau bibir disebut leukoplakia atau keratosis. Iritasi seperti gigi yang kasar, gigi palsu yang patah, atau tembakau dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang berlebihan. Sehingga menghasilkan bercak-bercak putih ini. 

Kebiasaan mengunyah atau menggigit bagian dalam pipi atau bibir juga bisa menyebabkan leukoplakia. Paparan zat karsinogenik juga dapat menyebabkan tambalan ini berkembang. 

3.Benjolan pada Mulut

Selain sariawan, bercak, benjolan pada mulut juga menjadi tanda dari kanker mulut. Benjolan di mulut tanpa diiringi dengan rasa sakit dan tidak kunjung hilang.

4.Gigi Terasa Goyang Tanpa Sebab

Gejala lainnya adalah gigi terasa goyang tanpa sebab.

5.Luka Di Lidah

Kamu mungkin menemukan eritroplakia di area mulut, tapi biasanya terjadi di dasar mulut, di bawah lidah, atau di gusi bagian gigi belakang. Periksa mulut dengan hati-hati sebulan sekali untuk melihat tanda-tanda kelainan. Tarik lidah keluar dengan jari yang bersih, kemudian periksa bagian bawahnya. Lihatlah sisi lidah dan bagian dalam pipi, dan periksa juga bibir bagian dalam dan luar.

Ketahui Faktor Risiko Kanker Mulut

Kanker mulut terbentuk ketika sel-sel di bibir atau di mulut mengalami perubahan (mutasi) dalam DNA seseorang. DNA sel berisi instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan. Perubahan mutasi memberitahu sel untuk terus tumbuh dan membelah ketika sel sehat akan mati.

Akumulasi sel kanker mulut yang abnormal dapat membentuk tumor. Seiring waktu, mereka dapat menyebar di dalam mulut dan ke area lain di kepala dan leher, atau bagian tubuh lainnya. 

Sebagian besar kanker mulut adalah karsinoma sel skuamosa. 

BERBAHAYANYA KANKER BIBIR

Namun, dokter telah mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker mulut. Faktor risiko tersebut yaitu:

  • Penggunaan tembakau dalam bentuk apapun.
  • Konsumsi alkohol berlebihan.
  • Paparan sinar matahari yang berlebihan ke bibir.
  • Virus menular seksual yang disebut human papillomavirus (HPV).
  • Sistem kekebalan yang melemah.

Nah, itulah yang perlu diketahui mengenai gejala kanker mulut. Setelah mengetahui gejalanya, maka penting untuk melakukan pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin ke dokter gigi. Kamu bisa membuat jadwal kunjungan dokter gigi di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc

Selain itu, kamu juga bisa juga bisa memilih beberapa dokter spesialis yang bisa membantu untuk menangani kondisi kanker. Berikut rekomendasinya:

  • dr. Abdul Rachman, Sp.B(K)Onk

Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Bethsaida Tangerang. dr. Abdul Rachman mendapatkan gelar kedokteran setelah menamatkan pendidikan di Universitas Indonesia, Depok.

Beliau yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai anggota ini, dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.

  • dr. Alban Dien, Sp.B(K)Onk

Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Eka Cibubur dan MRCCC Siloam Hospitals Semanggi. dr. Alban Dien mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Indonesia, Depok pada tahun 2006.

Beliau yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.

  • dr. Alwin Permana, Sp.B (K) Onk

Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Primaya Evasari. dr. Alwin Permana mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Padjadjaran.

Beliau yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai anggota in,i dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *