BERITA KESEHATAN BERITA VIRAL

Tes Corona Sebenarnya Gratis atau Harus Bayar Sih?

HobiQQ Lounge – Tes corona sebenarnya gratis atau harus bayar sih? Pemerintah telah mengumumkan virus corona COVID-19 sebagai Bencana Nasional. Setidaknya ada 134 orang di Indonesia yang terinfeksi posiitif virus corona yang tengah dirawat di beberapa rumah sakit.

Beberapa pihak ‘mendesak’ pemerintah untuk segera melaksanakan tes massal virus corona menyusul adanya permintaan dari Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanahom, untuk menambah kapasitas laboratorium dalam memeriksa sampel pasien.

Sejak pekan lalu, masyarakat telah berbondong-bondong mendatangi beberapa rumah sakit rujukan virus corona untuk mendapatkan tes. Seperti di RSPI Sulianti Saroso di Jakarta atau RS Hasan Sadikin di Bandung.

Di RSPI Sulianti Saroso sendiri, tidak semua yang datang mengikuti tes corona. Ada beberapa kriteria yang telah ditetapkan rumah sakit, misalnya telah kontak langsung dengan pasien positif dalam 14 hari belakangan dan mengalami gejala.

Namun mereka yang ODP dan bergejala juga nggak langsung di-swab. Beberapa diarahkan untuk Medical Check Up seperti tes darah dan rontgen

“Sampai di RS, nggak langsung swab. Harus ditentukan karena kemungkinan bukan hanya swab tapi juga sampel darah dan rontgen. Jadi bukan swab satu-satunya cara mengidentifikasi,” kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, dr Achmad Yurianto.

Di RSPI Sulianti Saroso, OPD yang ingin menjalani tes MCU dibebankan biaya sekitar Rp 300 ribu. Paket pemeriksaan sudah termasuk pemeriksaan fisik, rontgen dada dan darah lengkap, di luar biaya obat. Lalu, siapa saja sih yang digratiskan saat menjalani ‘tes corona’?

“Kalau udah positif. Kalau ODP pemeriksaannya masih bayar, kan negatif,” kata salah satu staf bidang administrasi di RSPI Sulianti Saroso.

Positif atau tidaknya pasien hanya bisa diketahui saat menjalani tes swab. Tes swab adalah proses pengambilan sampel lendir dari bagian belakang hidung untuk mengambil spesimen virus.

Setelah itu akan dilakukan pengujian di laboratorium HobiQQ baik dengan menggunakan metode PCR atau genome sequencing untuk mengetahui ada tidaknya virus di dalam sampel tes swab.

Test Pack Untuk Tes Corona COVID-19 Bertebaran di Lapak Online

contoh alat test pack corona yang diyakiini untuk tes corona

Di tengah tingginya minat untuk melakukan tes corona, test pack ‘instant’ yang diklaim bisa mendeteksi COVID-19 marak diperjualbelikan. Di lapak online, dijual dengan harga sekitar Rp 1 juta.

“Satu-satunya tes paten untuk Corona Virus terbaru di Indonesia. Tes dilakukan dan hasil terlihat dalam 8-15 menit. Alat tes standard dipakai di China Hospital. Stock terbatas,” tulis salah satu pelapak, seperti dikutip HobiQQ pada Selasa (17/3/2020).

Dalam keterangan di bungkusnya, tertulis ‘COVID-19 IgM/IgG Antibody Rapid Detection Kit’. Spesimen yang digunakan, berdasarkan bagan cara pakainya, adalah sampel darah.

Apakah alat ini terpercaya? Ahmad Utomo, Principal Investigator di Stem Cell and Cancer Research Institute, menyarankan untuk lebih dahulu memastikan cara kerjanya, apakah berbasis antibodi atau PCR (Polymerase Chain Reaction). Juga harus dipastikan, apakah alat tersebut tervalidasi dengan baik.

“Tapi saya Agen Poker tidak menganjurkan untuk beli, karena bagaimanapun harus dikerjakan oleh laboratorium,” kata Ahmad dalam diskusi yang digelar Society of Indonesian Science Journalists (SISJ) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Test kit berbasis antibodi, menurut Ahmad, memiliki kelebihan bisa memberikan hasil lebih cepat yakni sekitar 15-20 menit. Hasil positif dengan ‘rapid diagnostik’ seperti ini menandakan seseorang pernah terpapar virus corona COVID-19.

“Untuk skrining di bandara misalnya, rapid diagnostik cukup menjanjikan karena hanya 20 menit. Supaya aware bahwa pernah terinfeksi,” jelasnya, tentang test kit berbasis antibodi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *