Turis Ditolak Masuk Australia karena Membawa Daging Rendang
HOBIQQLOUNGE – Turis Ditolak Masuk Visa seorang turis yang mencoba masuk ke Australia dengan enam kilogram daging di bagasinya telah di batalkan. Selain di tolak masuk ke Negeri Kanguru, ia juga di bebankan denda senilai 2.700 dolar Australia (sekitar Rp27 juta).
sekitar 3,1 kg daging bebek, 1,4 kg daging rendang, lebih dari 500 gram daging sapi beku, dan hampir 900 gram daging ayam di temukan di dalam tas pria itu. Barang bawaaan tersebut di dapati saat ia di periksa petugas biosekuriti Australia di Bandara Perth, pekan lalu.
Pria yang tidak di sebutkan namanya itu telah menyatakan pada kartu penumpang masuknya bahwa ia tidak membawa daging, unggas, atau makanan lain ke Australia. Bulan lalu, pemerintah federal Australia memberlakukan aturan lebih keras yang melarang orang membawa daging ke Australia dari negara-negara yang mencatat wabah penyakit kaki dan mulut, termasuk Indonesia.
“Ini adalah pelanggaran yang sangat serius dan pelancong ini telah terkena hukuman terberat,” kata Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Murray Watt. “Tindakan Petugas Biosekuriti dan ABF di perbatasan sekali lagi melindungi komunitas Australia dan sektor pertanian kita dari risiko biosekuriti berbahaya yang berpotensi menimbulkan kerusakan besar.”
Jenis daging di bagasi turis asing itu berisiko membawa risiko penyakit kaki dan mulut, dan demam babi Afrika. “Menegakkan (aturan) perbatasan kami secara ketat memastikan sistem biosekuriti yang kuat untuk melindungi reputasi perdagangan internasional (Australia) sebagai pemasok terkemuka makanan yang aman, sehat, dan berkualitas tinggi,” mereka menyambung.
Menteri Dalam Negeri Australia, Clare O’Neil, menyambung, “Inilah sebabnya undang-undang di berlakukan untuk membatalkan visa setiap pelancong yang melanggar biosekuriti yang signifikan atau berulang kali melanggar undang-undang biosekuriti.”
Sebelumnya, seorang penumpang pesawat yang bepergian dari Bali, Indonesia, di paksa membayar denda 2.664 dolar Australia (sekitar Rp27,8 juta). Pasalnya, ia membawa dua McMuffin berisi telur dan sosis sapi, serta croissant ham di dalam kopernya tanpa mendeklarasikan pada pihak bea cukai begitu tiba di Bandara Darwin, Northern Territory, Agustus lalu.
Memperketat Aturan Perbatasan
Di Juli kemarin, turis Australia yang kembali dari Bali bahkan di desak menghadapi pembatasan ketat karena kekhawatiran berkembangnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Wakil Perdana Menteri New South Wales, Paul Toole, mengatakan bahwa penyakit itu “sekarang di depan pintu kami,”
Toole mendorong para pelancong Australia memilih langkah aman daripada menyesal; dan meminta mereka memastikan tidak membawa tanah yang terkontaminasi ke Australia. Karena itu, ia memohon pada wisatawan dari Bali untuk membuang sepatu mereka;, tidak membawa pulang alas kaki itu ke Negeri Kanguru.
PMK sendiri di identifikasi sebagai salah satu penyakit ternak paling serius di dunia dan menyerang ;hewan berkuku belah, seperti sapi, domba, dan babi. Wabah PMK tercatat belum pernah terjadi di Australia dalam 130 tahun terakhir.
Masih tentang pencegahan wabah PMK masuk ke Australia, Senator Queensland Utara,; Susan McDonald, sempat mendorong berlakunya aturan pembatasan perbatasan yang lebih ketat,
seperti yang berlaku selama pandemi COVID-19. Ini termasuk prosedur karantina untuk penumpang yang kembali dari Bali untuk menghentikan penyebaran penyakit ternak tersebut. KartuOnlineTerpercaya
Paket Biosekuriti
Pemerintah eksekutif federal Australia telah mengumumkan paket biosekuriti senilai 9,8 juta dolar AS, menyusul penerapan aturan baru di seluruh perbatasan.
Paket itu juga mencakup keset sanitasi di semua bandara internasional dan anjing biosekuriti; di tempatkan di Darwin dan Bandara Cairns, setelah penyakit yang sangat menular mulai menyebar melalui ternak di Indonesia.
Australia menilai serius wabah tersebut. Para ahli memperkirakan, jika wabah menyebar di negara itu, ekonomi Australia bisa merugi hingga 80 miliar dolar AS.
“Para pelancong yang tiba dari Indonesia akan di awasi lebih ketat terkait biosekuriti karena ;kemunculan wabah PMK di Indonesia,” kata pernyataan tertulis Departemen Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan pada 19 Juli 2022.
“Gagal mendeklarasikan risiko biosekuriti berarti pelanggaran hukum biosekuriti Australia,: dan setiap orang yang melanggar ;bisa di bebaskan dengan membayar denda hingga 2.664 dolar Australia,” sambung pernyataan itu.
Fiona Simson, presiden Federasi Petani Nasional, mengatakan pada, “Tapi ini bukan hanya tentang petani. Kerugian 80 miliar dolar dari PDB Australia akan menjadi bencana ekonomi bagi semua orang.”