hobiqq – Smith Marine, termasuk salah satu restoran apung ternama di Singapura. Lokasinya sangat unik, di tengah laut tepatnya dua kilometer lepas pantai Singapura. Untuk bisa ke restoran ini, pengunjung harus menggunakan transportasi air. Youtuber Rela Dayung 40 Menit Demi Makan
Bisa menggunakan boat yang disediakan khusus atau perahu pribadi. Seorang YouTuber asal Singapura memilih untuk mendayung manual demi makan di restoran tersebut. Ia adalah Alley Cat.
Alley mendayung Stand-Up Paddle board (SUP) dari pantai Pasir Ris, menuju Smith Marine dan merekam perjalanannya. Mendayung di laut sendirian, hanya untuk bisa makan, banyak yang tak menyangka dengan yang dilakukan Alley.
Setelah mendayung sendirian selama 40 menit, akhirnya Alley sampai di restoran pukul 09:40 pagi, dan restoran belum siap. Ia akhirnya berkeliling area restoran apung.
Sampai akhirnya ada seorang wanita bertanya dengan tidak percaya, ” Untuk makan siang ?! Satu orang, mendayung jauh-jauh ke sini, 40 menit untuk makan siang?” . Rupanya bukan hanya Alleh yang melakukannya.
Ia juga bertemu dengan sekelompok orang yang juga mendayung menuju restoran. Perjalanan ini dilakukan Alley ternyata karena restoran memiliki keunikan. Pengunjung bisa memancing sendiri ikan atau hasil laut di dek.
Nantinya, hasil tangkapan bisa langsung dimasak saat itu juga dan disantap restoran. Bisa juga membawa hasil tangkapan sebagai buah tangan. Seru, bukan?
Bus Bandara Disulap Jadi Kedai Seafood, Penasaran?
Hidangan seafood biasanya disajikan di pinggir pantai dengan pemandangan laut yang romantis. Bagaimana jika menikmati menikmatinya di tempat unik, yaitu bus bandara.
Rupanya di Yogyakarta ada restoran seafood bernama Terminal Kepiting. Para pelanggan bisa menikmati hidanga laut dengan bumbu khas di dalam bus. Pertama kali dibuka di Surakarta, Solo, pada 2018, Terminal Kepiting kini memperluas jangkauannya dengan membuka cabang di Yogyakarta.
Lokasi baru ini diresmikan pada Jumat, 21 Agustus 2020. Daya tarik restoran ini ada pada konsep perpaduan budayanya. Manajer Restoran Terminal Kepiting, Suwardi mengungkapkan bahwa usaha kuliner yang dibangun pemiliknya itu mengkombinasikan budaya Jepang dengan Indonesia, khususnya Jawa.
” Ini perpaduan antara nuansa Jepang, karena bus ini asalnya dari Jepang, dan juga kami tambahkan Rumah Joglo dan pemandangan sawah di belakang (restoran) sebagai representasi budaya Indonesia,” Youtuber Rela
Resep Keluarga
Terminal Kepiting ternyata terinspirasi dari bus-bus bandara milik keluarga pemilik restoran yang tidak lagi beroperasi. Bus berwarna oranye yang terparkir di samping rumah joglo tersebut dipakai pada era 80-an dan sempat menjadi bus sekolah di Jepang sebelum digunakan sebagai bus bandara di Indonesia.
Untuk menu-menu seafood dan resepnya, merupakan resep original dari ibu pemilik restoran. Bagi yang ingin merasakan makan di dalam bus ala Jepang ini, jangan lupa memesan tempat. Pasalnya, bus berkapasitas 15 hingga 20 orang tersebut selalu diincar banyak pengunjung.
Hidangan laut yang ditawarkan juga beragam, seperti kepiting, cumi, udang, dan lainnya yang dibumbui dengan lima jenis pilihan saus. Salah satu saus andalan Terminal Kepiting yang selalu dicari pengunjung adalah Saus Kernet, terdiri dari berbagai bumbu rempah menyerupai bumbu kari.