HobiQQ lounge – Zakir naik diduga provokasi merusak perdamaian, Kepolisian Malaysia telah memulai penyelidikan terhadap ulama kontroversial asal India, Zakir Naik. Zakir kini diselidiki oleh Kepolisian Malaysia atas dugaan berniat memprovokasi untuk merusak perdamaian. Sedikitnya ada 115 laporan yang diajukan ke polisi Malaysia terkait Zakir Naik.
Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Jumat (16/8/2019), penyelidikan terhadap Zakir Naik ini didasarkan pada laporan yang diajukan ke polisi di wilayah Gombak, Selangor, dalam beberapa waktu terakhir. Penyelidikan dilakukan oleh Divisi Investigasi Kriminal (CID) Kepolisian Diraja Malaysia (RMP).
“Kami telah membuka dokumen penyelidikan dengan didasarkan pada laporan yang diajukan di Gombak. Sejauh ini, sekitar 115 laporan telah diajukan terkait masalah tersebut,” ujar Direktur CID Kepolisian Diraja Malaysia, Komisioner Huzir Mohamed, dalam konferensi pers.
“Kami sedang menyelidiki hal tersebut berdasarkan pasal 504 Undang-undang Pidana,” imbuh Huzir dalam pernyataannya.
Huzir tidak menjelaskan lebih lanjut soal perkembangan dalam penyelidikan yang sedang berlangsung. Diketahui bahwa pasal 504 UU Pidana Malaysia mengatur soal tindak penghinaan secara sengaja dengan niat untuk memprovokasi demi merusak perdamaian.
Komentar Ulama Kontroversial Tersebut Menjadi Bahan Penyelidikan
Laporan media lokal Malaysia lainnya, Malay Mail, menyebut penyelidikan kepolisian fokus pada komentar-komentar Zakir Naik soal warga etnis minoritas di Malaysia yang disampaikan dalam sebuah acara dialog keagamaan di Kelantan, pekan lalu.
Dalam komentar itu, Zakir diketahui menyinggung soal loyalitas warga Hindu di Malaysia kepada pemerintahan Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad. Dia mengklaim bahwa warga Hindu di Malaysia lebih setia pada PM India Narendra Modi daripada Mahathir, meskipun mendapatkan ‘100 kali’ lebih banyak hak dibandingkan warga muslim di India.
Tak hanya itu, Zakir Naik juga mencetuskan pengusiran warga etnis China yang disebutnya sebagai ‘tamu lama’ di Malaysia. Hal ini diungkapkan Zakir Naik saat merespons seruan deportasi dirinya.
Zakir Naik yang berkewarganegaraan India ini diketahui sudah tiga tahun hobiQQ terakhir tinggal di Malaysia dengan statusnya sebagai permanent resident. Sosoknya selama ini diselimuti kontroversi karena keterbukaannya mengkritik non-muslim dalam ceramah-ceramahnya. Zakir Naik telah menghindari otoritas India sejak tahun 2016, ketika otoritas India menjeratkan dakwaan ujaran kebencian dan pencucian uang.
Diketahui bahwa PM Mahathir dalam pernyataan yang dikutip kantor berita Malaysia, Bernama, beberapa waktu lalu menyebut Zakir Naik tidak bisa dipulangkan ke India karena ‘kekhawatiran akan dibunuh’ di sana. “Jika negara manapun ingin menampungnya, mereka dipersilakan,” ucap PM Mahathir.
Kontroversi Zakir Naik di Malaysia hingga Akhirnya Diminta Pergi
Ulama kontroversial asal India, Zakir Naik ramai jadi perbincangan hangat di Malaysia. Oleh sejumlah menteri dan politikus Malaysia, Zakir didesak untuk keluar dari negeri jiran itu. Berikut ini rangkaian kontroversi Zakir yang membuatnya diserukan agar diusir dari Malaysia.
Mulanya Zakir merupakan seorang penceramah yang cukup terkenal di India sejak tahun 1991. Tadinya, Zakir berprofesi sebagai dokter. Dia kerap berceramah tentang kebenaran ajaran Islam dan gugurnya teori evolusi Darwin. Berkat ceramahnya itu, dia dikenal sebagai penceramah ahli perbandingan agama di dunia.
Namun, pada 2010 Zakir mulai menuai kontroversi karena sering mendiskreditkan etnis dan agama lain lewat ceramahnya. Sebagaimana dikutip dari The Times of India, pemerintah India resmi mencabut paspor Zakir Naik pada 20 Juli 2017. Pencabutan paspor dilakukan usai Zakir diselidiki otoritas India atas dugaan terorisme ini. Dugaan ini menguat, usai ceramah-ceramah Ulama Kontroversial tersebut beredar dan berisi menghasut kaum muda untuk melakukan aksi teror.
Zakir meninggalkan India sejak 13 Mei 2016 karena diusir. India juga telah mengajukan permohonan Red Notice kepada Interpol untuk Zakir. Selama di luar negeri, Zakir diketahui kerap bepergian antara Arab Saudi, Malaysia dan beberapa negara lainnya. Hingga akhirnya Zakir bermukim di Malaysia.
Otoritas Malaysia pun memastikan pada tahun 2017, Zakir Naik memiliki status permanent residence (PR) di Malaysia. Status ini didapat Zakir Naik sejak 2012. Namun kala itu Zakir tidak hanya tinggal di Malaysia saja.
“Sebagai warga negara asing dan kriminal yang sedang diburu, memangnya siapa dia menyuruh warga negara sah keturunan China untuk meninggalkan negara ini?” cetus Presiden MCA, Dr Wee Ka Siong, dalam pernyataannya seperti dilansir The Star, Kamis (15/8/2019).
“Mengingat Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad mengatakan bahwa penerimaan dirinya (Zakir-Naik-red) di Malaysia didasari alasan kemanusiaan, Zakir seharusnya memiliki harga diri,” tegas Dr Wee.
Zakir Naik Dianggap Sebagai Ancaman
Seperti dilansir media The Star, Senin (3/4/2017), 19 warga Malaysia termasuk para aktivis, telah menggugat pemerintah dan empat pihak lainnya untuk menyatakan Zakir sebagai ancaman bagi ketertiban publik, moral, ekonomi, sosial, pendidikan, persatuan nasional dan perdamaian.
Di antara mereka yang mengajukan gugatan pada 1 Maret tersebut adalah aktivis hak asasi manusia, pengacara, pengusaha, hingga mantan wakil menteri di Departemen Perdana Menteri Malaysia, P. Waytha Moorthy.
Waytha yang juga ketua Hindu Rights Action Force (Hindraf) menegaskan bahwa gugatan ini tidak bermaksud untuk menghina ajaran Islam maupun umat muslim. “Kami hanya mempermasalahkan dari kepentingan keamanan nasional,” tutur Waytha seperti dilansir The Star.
“Zakir Agen Poker adalah orang berbahaya yang telah dilarang di sejumlah negara karena dinilai bekerja sama dengan organisasi teroris,” demikian pernyataan para penggugat. Mereka juga meminta adanya perintah pengadilan untuk segera mencabut status Zakir sebagai permanent resident, jika pendakwah asal India itu mendapatkan status tersebut.
Politikus dan Menteri Malaysia Mendukung Zakir Naik Dideportasi
Seruan untuk mendeportasi ulama kontroversial tersebut makin menguat. Seorang politikus Malaysia bahkan menawarkan untuk membelikan tiket pesawat untuk Zakir pulang ke negara asalnya, India.
Andrew Chen Kah Eng dari partai Democratic Action Party (DPA) menyatakan, dirinya siap membelikan tiket pesawat untuk Zakir Naik karena ulama itu disebutnya mencoba merusak kerukunan di kalangan rakyat Malaysia. Ditegaskannya, Zakir seharusnya tidak diperlakukan sebagai tamu di negara tersebut.
“Zakir bukan orang Malaysia dan dia pastinya tidak diterima oleh orang Malaysia, jadi silakan tinggalkan negara kami dan kembali ke India,” cetus Chen yang menjabat sebagai wakil sekretaris publisitas DAP Johor, seperti dilansir media Malaysia, The Star, Kamis (15/8/2019).
Chen pun berjanji akan membelikan tiket pesawat untuk Zakir agen bandarq online indonesia, namun menambahkan bahwa tiket itu hanya untuk sekali jalan.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia Syed Saddiq Syed Abdul Rahman juga mendukung deportasi ulama asal India itu.