HOBIQQ – 5 Bahaya Menindik Organ Intim Ini Mengancammu, lho!
Bermain dengan mainan seksual (sex toy) sudah biasa menjadi “penyegaran” dan “pelarian” dalam aktivitas seksual pasangan suami istri (pasutri). Akan tetapi, beberapa orang melakukan hal “ekstra”, salah satunya dengan menindik organ intim mereka!
“Perlukah?”
Bagai acar di nasi goreng, perlu tidak perlu. Rekaman tindik organ intim paling awal dapat dilihat sekitar 2000 tahun lalu di India di “kitab sakral hubungan seksual”, “Kama Sutra“. Tindik organ di India, Apadravya, dikatakan dapat “memperpanjang” dan membuat organ intim pria lebih tahan lama.
Bukan hanya di India, ternyata budaya tindik organ intim pun menyebar di Asia Tenggara! Di Indonesia sendiri pun, penjelajah asal Belanda, Anton Willem Niuwenhuis, menuliskan kebudayaan tindik organ intim oleh suku Dayak di pedalaman Kalimantan dalam bukunya, “In Centraal Borneo: reis van Pontianak naar Samarinda” pada 1900.
Saat ini, baik orang biasa atau selebritas di budaya Barat mengadopsi budaya tindik organ intim untuk mempromosikan manfaatnya.
Beberapa pakar tindik organ intim menjanjikan kepuasan seksual dan daya tahan yang lebih lama dengannya. Namun, apakah kamu siap melihat lima konsekuensi ini? Inilah konsekuensi-konsekuensi ini dapat menghantui jika tindik organ intim tidak dilakukan dengan benar.
5 Bahaya Menindik Organ Intim Ini Mengancammu, lho!
1. Infeksi bakteri
Kerugian pertama yang harus kamu antisipasi adalah infeksi bakteri. Hal tersebut disebabkan oleh bahan atau peralatan yang digunakan untuk tindik organ intim tidak disterilisasi terlebih dulu.
Adalah hal normal bila daerah organ intim yang ditindik tiba-tiba bernanah. Namun, jika nanah tersebut berbau tidak sedap dan berwarna kuning kehijauan, itu tandanya kamu mengalami infeksi bakteri! Segera berobat jika infeksi tidak kunjung sembuh, dan jangan ditahan.
Selain itu, jika organ intim yang ditindik tidak dirawat dengan baik setelah proses medis, maka kamu akan terancam infeksi bakteri juga! Jadi, dengarkan baik-baik kata ahli tindik mengenai prosedur pengobatan hingga benar-benar pulih.
Pada penelitian di 2009 yang berjudul “Dangers Of Body Piercing Below The Belt”, para peneliti dan ginekolog dari Loyola University Health System, mengatakan bahwa infeksi bakter setelah tindik organ intim dapat merenggut nyawa jika tidak dirawat!
Biasanya, tindikan pada organ intim harus dibersihkan rutin, terutama setelah melakukan “gelut manja” dengan larutan garam dan sabun. Hindari menggunakan betadine atau alkohol! Selain itu, situs WebMD menyarankan agar tidak mandi air hangat setelah organ intim ditindik.
2. Penularan penyakit
Lalu, jika kamu sembarangan pergi ke klinik yang tidak kredibel, bukannya vitalitas, kamu malah mendapatkan musibah. Penggunaan jarum atau peralatan medis yang tidak steril, terutama untuk organ yang rawan seperti organ intim dapat membuatmu malah mendapatkan penyakit baru.
Penyakit seperti Hepatitis hingga penyakit menular seksual (STD) yang paling mematikan, HIV/AIDS, dapat membuatmu menyesal seketika! Tentu saja, dapat dihindari jika peralatan dan jarumnya disterilkan terlebih dulu.
Alangkah baiknya jika kamu berkonsultasi terlebih dahulu jika kamu memiliki riwayat penyakit. Bisa jadi, tindik tersebut adalah kesalahan terbesar bila dilakukan dengan gegabah!
3. Reaksi alergi pada organ intim
Kerugian ketiga adalah bahan yang digunakan untuk tindik tidak cocok dengan organ intim. Hasilnya adalah reaksi alergi.
Biasanya, reaksi alergi ini dipicu oleh bahan nikel di perhiasan pada tindikan. WebMD menyarankan bahan seperti besi anti karat (stainless steel), niobium, atau titanium untuk tindikan di organ intimmu. Bahan-bahan tersebut dapat menanggulangi reaksi alergi.
4. Kerusakan saraf di organ intim
Kemungkinan terburuk lain dari tindik organ intim adalah kerusakan saraf di bagian organ intim.
Sebuah penelitian dari Northwestern University di AS berjudul “Body Piercing: Complications and Prevention of Health Risks” pada 2012, para peneliti mengatakan bahwa kerusakan saraf adalah salah satu ancaman dari tindik organ intim untuk kaum Adam dan Hawa.
Teruntuk kaum Adam, tindik organ intim dapat menyebabkan tersumbatnya saluran uretra. Hal tersebut dapat menyebabkan kaum Adam menderita impotensi. Malah jadi “senjata makan tuan”, kan?
Selain impotensi, kaum Adam dapat terus-terusan merasakan sakit saat ereksi (priapisme) dan pembentukan fistula di organ intim. Jadi, bukannya asyik malah sakit!
Teruntuk kaum Hawa yang tertarik untuk mengikuti tren artis mancanegara yang menindik kelenjar klitorisnya, sebaiknya, kamu berpikir dua kali. Healthline mengingatkan bahwa hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan saraf pada organ intimmu, girls!
Selain berbahaya untuk saraf, menindik organ intim untuk kaum Hawa juga dapat menyulitkan proses bersalin.
5. Luka pada organ intim
Risiko terakhir di daftar ini adalah luka pada organ intim yang diakibatkan oleh tindikan. Terdapat dua penyebab utama mengapa luka dapat terjadi:
- Melakukan seks sebelum pulih, dan
- Memakai celana yang terlalu ketat.
Jadi, WebMD menyarankan agar menahan diri dari melakukan aktivitas seksual dengan pasangan selama dua minggu setelah organ intim ditindik. Jika sudah lewat masanya pun, sesudah seks, organ intim harus dibersihkan dengan larutan garam dan sabun (seperti poin ke-1).
Saran yang paling sering dikatakan oleh para ahli tindik organ intim adalah “jangan kenakan pakaian yang terlalu ketat”. Tindikan pada organ tersebut masih baru, dan jika tersangkut pada bahan pakaian, bukan tidak mungkin akan lepas dan menyebabkan luka pada organ intim! Membayangkannya saja sudah ngilu!
Itulah lima kerugian yang dapat menggelandotimu jika memutuskan untuk menindik organ intim. Jadi, apakah kamu ingin melakukannya? Pikirkan betul-betul ya!
Baca Juga : Fakta Daniel Adnan, Aktor Yang Dikabarkan Menikahi Tara Basro