BERITA UNIK

Teman Nginap di Rumah Saudara Lalu Semalam Siapa

Hobiqq -Bagi mereka yang tinggal di rumah kontrakan, pasti pernah mendapat pengalaman-pengalaman yang menyeramkan. Teman Nginap di Rumah Saudara Lalu Semalam Siapa. Teman Nginap di Rumah Saudara Lalu Semalam Siapa

Kejadian seram itu bermacam-macam, misalnya mendengar bunyi kelereng jatuh dan kursi atau meja yang diseret-seret.

Baru-baru ini, seorang anggota Group Facebook Kelab Cerita Hantu Malaysia berbagi pengalaman seram di rumah kontrakan.

Apa yang dikiranya teman satu kontrakan, ternyata makhluk lain. Kisah seram yang diceritakan Farhana Aris ini memang bikin merinding.

Farhana mengatakan kalau peristiwa yang membuatnya trauma itu terjadi pada empat tahun yang lalu.

Rumah kontrakan itu memiliki 3 lantai. Farhana sendiri menghuni satu kamar di lantai paling bawah.

Bulan itu ada penyewa baru yang masuk. Mereka bersaudara berjumlah 4 orang. Kamar mereka ada di lantai 2.

Suatu malam, setelah selesai bekerja, Farhana sholat Isya di ruang tamu. Biasanya dia sholat di kamarnya.

Waktu itu jam menunjukkan sudah hampir mendekati tengah malam, sekitar 23.30 waktu setempat.

Usai sholat, Farhana teruskan dengan mengaji hingga sekitar jam 12 malam. Masih dengan mukenah, Farhana kemudian bermain ponsel.

Farhana sengaja masih berada di ruang tamu karena sinyal di kamarnya sulit didapat. Bahkan sering hilang sama sekali.

Tak lama kemudian, Farhana mendengar teman satu kontrakan pulang. Awalnya Farhana tidak tahu siapa itu. Jadi dia hanya menunggu sampai pintu terbuka.

Begitu pintu ruang tamu terbuka, ternyata yang baru pulang itu adalah penyewa baru bersama saudaranya.

” Saya tersenyum, berusaha ramah kepada mereka. Tapi senyum saya tidak dibalas. Jadi saya diam saja, sementara mereka langsung naik ke lantai 2,” kata Farhana mengingat awal kejadian seram itu.

Teman Nginap di Rumah Saudara Lalu Semalam Siapa

Cerita Yang Mengerikan

Gara-gara bermain HP, Farhana tidak sadar sudah jam 1 pagi. Tiba-tiba dia mendengar suara dari lantai atas. Benar-benar sangat bising.

” Saya dengar suara tertawa terbahak-bahak. Tertawa sambil menjerit-jerit. Suasana ribut itu berlangsung hampir 10 menit,” kata Farhana.

Farhana serasa mau menegur penghuni yang baru pulang tadi. Masalahnya, di rumah itu ada penghuni lain yang paling lama tinggal di situ.

Penghuni lama ini terkenal tidak ramah dan sedikit galak. Farhana biasa memanggilnya Kak Ina.

Karena tak mau menambah keributan dengan murka Kak Ina, Farhana berniat menegur teman yang baru pulang malam tadi.

” Saya bangun dan menuju tangga. Tapi entah bagaimana saya tiba-tiba mengurungkan niat tersebut,” kata Farhana.

Farhana tidak jadi naik ke lantai atas dan memilih masuk ke kamar untuk beristirahat.

Keesokan paginya, saat Farhana bersiap-siap untuk pergi bekerja, Kak Ini yang galak turun dan masuk ke kamar.

” Semalam kamu mendengar orang ketawa tidak tahu aturan? Saya tidak bisa tidur tau,” tanya Kak Ina.

” Iya. Saya dengar,” balas Farhana.

” Penghuni baru itu yang bikin bising. Saya barusan mendatangi kamar mereka. Tapi saat diketuk, pintunya tak dibuka,” kata Kak Ina.

Belum sempat Farhana membalas, Kak Ina langsung ngeloyor pergi. Dia tampak sangat geram dengan kejadian semalam.

Ingin Cerita Ke Orang lain

Petang harinya, setelah pulang dari kerja, Farhana bertemu dengan penghuni baru di halaman rumah. Dia tegur mereka dan cerita tentang kejadian malam itu.

Betapa terkejutnya Farhana setelah mendapat jawaban dari salah dari penghuni baru tersebut.

” Semalam? Semalam kita tidak pulang (ke kontrakan), Kak. Ayah dan ibu datang, jadi kami tidur di rumah saudara,” kata salah satu dari mereka.

Farhana hanya terdiam. Dia sangat yakin benar-benar melihat dengan jelas mereka pulang dan naik ke lantai atas.

Tapi mereka tetap ngotot tidak pulang ke kontrakan. Mereka bahkan menunjukkan tas berisi baju kotor yang dibawa.

” Malam itu, saya tiba-tiba tidak berani tidur sendirian. Saya ajak teman,” kata Farhana.

Ternyata bukan Farhana saja yang tak berani tidur sendirian. Empat bersaudara itu juga minta pindah kamar.

” Sampai sekarang saya masih ingat wajah empat bersaudara yang pulang malam-malam. Hiih ngeri mengingatnya,” pungkas Farhana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *