BERITA UNIK

Wisata Sejarah Paling Hits di Sumenep

HobiQQ Lounge – Wisata Sejarah Paling Hits di Sumenep Kalau mendengar Pulau Madura, pasti langsung terbayang dengan pesona daratannya yang di kelilingi lautan yang luas, seperti Sumenep misalnya. Sumenep merupakan salah satu kabupaten yang terletak di paling Timur Pulau Madura.

Keraton Sumenep

Keraton Sumenep menjadi salah satu wisata sejarah yang paling ramai di kunjungi menjelang libur. Konon, keraton ini dulunya di sebut dengan Keraton Pajagalan yang di bangun di atas tanah pribadi milik Panembahan Somala, penguasa Sumenep .

Kota Tua Kalianget

Di Sumenep, ada wisata sejarah yang family friendly bernama Kota Tua Kalianget. Tempay ini menjadi saksi bisu pusat peradaban di masa lampau. Saat berkunjung ke sini, kamu akan di sambut bangunan-bangunan tua yang berdiri kokoh sejak masa penjajahan. Agen Poker Online

Gua Jeruk

Sama halnya dengan Asta Tinggi, Gua Jeruk tidak pernah sepi pengunjung saat mendekati Ramadan maupun Idulfitri. Terletak di Desa Kebunagung, gua ini jadi tempat meditasi yang di gunakan oleh Sultan Abdurrahman Pakunata Ningrat, adipati Sumenep pada 1811-1854.

Asta Tinggi

6 Wisata Sejarah Paling Hits di Sumenep, Sarat Nilai Historis

Saat menjelang Ramadan dan Idulfitri, Asta Tinggi menjadi wisata religi sekaligus sejarah yang tidak pernah sepi pengunjung. Baik yang hanya sekadar berziarah maupun yang menikmati sisa kejayaan para tokoh legendaris di bumi Jokotole pada zaman itu. 

Masjid Agung Sumenep

Asal kamu tahu, dulunya Masjid Agung Sumenep di kenal dengan Masjid Panembahan Somala. Ini karena Masjid Agung Sumenep di bangun pada masa pemerintahan Panembahan Somala, penguasa Semenep XXXI, setelah pembangunan kompeks Keraton Sumenep dengan arstitek yang sama, Lauw Piango. Bandar Online Terpercaya

Benteng Kalimo’ok

Tampaknya seru kalau berkunjung ke sini bersama keluarga, mengingat tempat wisata ini sarat akan sejarah. Saat liburan ke Benteng Kalimo’ok, kamu akan menjumpai pintu gerbang yang masih utuh dan kokoh di Desa Kalimo’ok, Kecamatan Kalianget.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *